JAKARTA, KOMPASTV - Ketika banjir melanda kita kerap mendengar atau melihat banyak berita yang menginformasikan mengenai banjir yang melumpuhkan jalur transportasi.
Ada juga informasi mengenai warga yang terpaksa mengungsi karena banjir merendam permukiman setinggi mata kaki, selutut orang dewasa, atau seatap rumah.
Sebenarnya, berapa berapa ukuran yang dimaksud dengan ketinggian semata kaki, selutut orang dewasa, atau seatap rumah? Dan mengapa digunakan untuk menyatakan ketinggian?
Untuk mengetahui mengapa semata kaki, selutut orang dewasa, atau seatap rumah digunakan untuk mengukur ketinggian banjir mari kita simak penjelasan dari penyelaras bahasa Harian Kompas.
Jadi, lebih bijak apabila menggunakan standar ukuran dengan contoh penggunaan dalam kalimat, banjir merendam permukiman di pinggir sungai setinggi sekitar 30 sentimeter.
Agar lestari, mari menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.