KOMPAS.TV - Rumah Sakit Penyakit Infeksi, RSPI, Sulianti Saroso masih merawat sembilan orang di ruang isolasi.
Dari sembilan orang itu, dua dinyatakan positif Corona, dan tujuh lainnya bertatus pasien dalam pengawasan.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, pada tanggal 3 Maret kemarin, sampai pukul 11 siang sudah masuk 2 pasien, yang dimasukan ke ruang isolasi.
Kemudian, sore sampai malam ada tiga pasien yang juga dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.
Dan menjelang tengah malam ada tambahan dua pasien.
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan telah menerima total 31 pasien.
Dari jumlah itu 10 diantaranya adalah pasien dalam pengawasan.
Pasca pengumuman adanya dua pasien positif korona, masyarakat berbondong-bondong memborong masker dan hand sanitazer.
Akibatnya, dua barang itu menjadi langka dan harganya terus meningkat.
Kondisi ini membuat Presiden Joko Widodo geram.
Presiden memerintahkan Kapolri mengambil tindakan tegas terkait langkanya masker wajah.
Pasca perintah Jokowi itu, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap dugaan penimbunan masker pelindung mulut, di tengah isu kelangkaan masker akibat mewabahnya virus Corona.
Sebanyak 600 ribu masker ditimbun dan disimpan di sebuah gudang di kawasan pergudangan di Neglasari, Tangerang.
Polda Metro Jaya juga menggelar inspeksi mendadak peredaran masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Polisi menemukan fakta lonjakan harga penjualan masker hingga 10 kali lipat. Ditemukan juga masker yang tidak sesuai standar nasional indonesia, SNI.
Pemerintah sedang berusaha mencegah agar virus Corona tak makin menyebar di Indonesia.
Di sisi lain tindakan tegas harus diambil terhadap pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari merebaknya virus Corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.