Kompas TV nasional berita kompas tv

Terhadap Penimbun Masker, Wapres Ma`ruf Amin Minta Polri Tindak Tegas Pelakunya

Kompas.tv - 4 Maret 2020, 17:15 WIB
terhadap-penimbun-masker-wapres-ma-ruf-amin-minta-polri-tindak-tegas-pelakunya
Wapres Indonesia Maruf Amin. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Terjadi kelangkaan masker sekaligus melambungnya harga masker setelah diumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo, Senin (3/3/2020) di Istana, Jakarta.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin menegaskan, pemerintah akan mengawasi secara ketat peredaran masker di dalam negeri.

"Ada pengawasan ketat tentang masker ini," ujar Wapres Ma'ruf Amin di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). 

Baca Juga: Timbun Masker dan Hand Sanitizer, Terancam 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 M

Wapres Ma'ruf Amin telah memerintahkan Polri untuk menindak tegas siapapun yang melakukan penimbunan, penjualan berlebihan maupun praktik dagang di luar ketentuan. 

"Sekarang Polri ini telah melakukan pengawasan serta penertiban terhadap kemungkinan orang yang memanfaatkan untuk menimbun masker supaya harganya mahal," kata dia. 

Ia meminta masyarakat memperhatikan sosialisasi pencegahan virus corona yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Salah satu informasi dari Kemenkes menyebut bahwa mereka yang sehat tidak perlu memakai masker.

Wapres Ma'ruf Amin menambahkan, pemerintah bisa saja mendorong produsen untuk meningkatkan produksi masker. 

Namun, ia yakin produsen pun sudah melakukannya sendiri mengingat permintaan yang begitu besar. 

"Tapi pemerintah ya kalau memang kurang supaya mereka (produsen) membuat dan memproduksi lebih banyak," kata dia. 

Pasca Presiden Jokowi mengumumkan dua warga positif terkena virus corona pada Senin (2/3/2020), ketersediaan masker dan cairan antiseptik hand sanitizer langka di pasaran. 

Di beberapa daerah, kelangkaan masker terjadi. 

Baca Juga: Ini Dia Sanksi Bagi Penimbun Masker

Bahkan ada pula oknum-oknum yang malah memanfaatkan kelangkaan tersebut dengan menimbun dan menjualnya dengan harga tinggi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x