JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertumbuhan ekonomi lesu di 2019, tapi sektor properti justru diprediksi akan cukup stabil tahun ini.
Proyeksi permintaan kredit untuk properti juga ikut membaik.
Baca Juga: Bisnis Wedding Organizer Semakin Menggeliat
Properti diperkirakan masih belum membaik tahun ini. Masyarakat belum akan menyisihkan uang untuk harga barang yang terbilang tinggi seperti properti.
Meskipun tetap ada secercah harapan, pasar properti tetap tumbuh, melihat dari pertumbuhan yang mulai terjadi di semester 2 tahun lalu.
Total transaksi rumah seluruh kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sepanjang semester II-2019 tercatat senilai Rp 8,7 triliun untuk 5.904 rumah.
Pencapaian ini lebih tinggi Rp 2,1 triliun ketimbang transaksi 6 bulan pertama tahun 2019.
Baca Juga: Tips Investasi Properti yang Ideal
Secara akumulatif, terdapat peningkatan supply pada kuartal IV 2019 di wilayah Jabodetabek sebesar 383.258 unit, naik dibandingkan dengan 2018 sebesar 375.258 unit.
Konsultan properti, Cushman and Wakefield melihat ada optimisme pertumbuhan di industri properti tahun ini.
Rumah seharga Rp 900 juta hingga Rp 1,5 miliar yang paling banyak diburu.
Industri perbankan juga ikut merasakan potensi moncernya sektor properti tahun ini.
Bank Mandiri bahkan percaya diri permintaan kredit bisa tumbuh 10-12%, tapi khusus untuk hunian dengan kisaran harga di bawah Rp 1 miliar.
Meski demikian, bank masih dihadapkan dengan tantangan dalam penetrasi kredit, terutama ke pangsa milennial.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Investasi Favorit, Waspada Penipuan Properti!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.