JAKARTA, KOMPAS.TV - Mengusung model bisnis warung tegal alias warteg, sebuah brand kuliner berhasil memayungi lebih dari 4 ratus warteg di Jabodetabek, Bandung dan Semarang.
Tak hanya mengandalkan ragam rasa lauk dan sayur mayur berharga miring, seorang pemuda tegal mengusung kebersihan dan kenyaman sebagai daya tarik warteg ini.
Tergoda rasanya ikut menjajal makanan di warung tegal satu ini.
Pilihan lauk serta sayur mayurnya, bisa dibilang cukup bervariasi.
Tempatnya yang bersih serta rapi, membuat konsumen betah berlama-lama, meski piring telah licin.
Suyadi, sang pendiri warteg dengan bendera kharisma bahari ini, masih kerap turun tangan mengurus langsung warteg-nya.
Awalnya, pria berusia 47 tahun ini, harus berjibaku membangun warteg kharisma bahari.
Dua puluh tahun berselang, warteg kharisma bahari sudah beranak pinak.
Dengan sistem waralaba, lebih dari 4 ratus warteg kharisma bahari tersebar di jabodetabek, bandung dan semarang.
Penikmat makanan warteg pun di-manjakan dengan beragam fasilitas, termasuk pendingin ruangan.
Alhasil, investor ingin ikut mencicipi nikmatnya bisnis warteg terkini.
Layaknya bisnis kuliner ataupun restoren ternama lainnya, kualitas serta harga jual makanan menjadi penentu sukses "brand" makanan.
Namun , kebersihan serta lokasi usaha, tak boleh dikesampingkan.
Suyadi mengatakan lokasi sangat menentukan omset yang mengalir ke kantongnya.
Bisa setidaknya Rp 5 juta, atau bahkan lebih dari Rp30 juta per bulan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.