JAYAPURA, KOMPASTV - Klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang menyita senjata TNI dari lokasi kecelakaan Helikopter MI-17 hanya sebuah propaganda.
Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Dax Sianturi memastikan klaim kelompok separatis tersebut sebuah propaganda untuk menunjukkan eksistensi di balik insiden jatuhnya helikopter MI-17.
Hasil penelusuran, TNI mendapatkan informasi senjata diamankan oleh masyarakat yang sedang berburu dan melintasi lokasi jatuhnya Heli MI-17.
Baca Juga: TPNPB Klaim Curi Senjata TNI dari Jenazah Korban Kecelakaan Heli MI-17
Dax Sianturi juga memastikan Heli milik TNI AD tersebut bukan jatuh karena ditembak seperti klaim sayap militer Organisasi Papua Merdeka melainkan murni faktor cuaca.
"Klaim dari pihak kelompok separatis yang telah menembak jatuh helikopter MI-17 dan mengambil senjata para prajurit tidaklah benar dan bersifat hanya propaganda saja. Sebab, tidak ada aktivitas kelompok separatis di sana selama beberapa tahun terakhir," ungkap Dax, Sabtu (15/2/2020).
Heli MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada 28 Juni 2019 lalu. Helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 WIT pada ketinggian 7.800 kaki.
Helikopter tersebut sedang bertugas mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang.
Baca Juga: 8 Bulan Hilang, Helikopter TNI MI-17 Ditemukan di Pegunungan Papua
Selain logistik, Heli milik kesatuan Penerbad itu juga mengangkut 12 prajurit beserta kru untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di pos perbatasan RI-Papua Nugini(PNG).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.