JAKARTA, KOMPASTV - Saat ini bisnis wedding organizer memang menjanjikan omzet yang mendulang, membuat peluang bisnis ini makin seksi
Bisnis penyelenggara acara seperti wedding organizer saat ini makin diminati.
Selain budaya pesta, seksinya peluang bisnis wedding organizer juga didorong oleh peningkatan jumlah masyarakat kategori menengah atas yang tahun ini angkanya mencapai 70-an juta orang.
Baca Juga: Vendor Buka Suara soal Penipuan Wedding Organizer Panda Manda
Padahal sepuluh tahun lalu angka kalangan menengah atas masih sepi di angka 45 jutaan orang.
Sementara sepuluh tahun ke depan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi kalangan menengah atas diprediksi akan makin tinggi mencapai 100-an juta orang.
Artinya, bisnis wedding organizer ini masih akan tetap menjanjikan bahkan untuk sepuluh tahun mendatang.
Ekonom Institute For Development Of Economics alias Indef, Aviliani menyatakan bisnis penyelenggaraan acara ini cocok digeluti oleh kaum muda karena identik dengan kreativitas dan inovasi.
Ketua Umum Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan atau Hastana, Gandy Priapratama menyebut pada 2019 lalu omzet industri pernikahan tercatat bisa tembus 56 triliun rupiah dan diprediksi akan terus tumbuh 20 hingga 30 persen pada 2020.
Oleh karena tingginya minat masyarakat Indonesia untuk menggelar pesta pernikahan, Gandy mengimbau agar para calon klien tak mudah tergiur pada tawaran harga di bawah batas wajar.
Baca Juga: Tips Memilih Wedding Organizer Agar tidak Tertipu Pandamanda Lain
Di Jakarta saja contohnya penyelenggara acara pernikahan biasanya mematok harga minimal 200 hingga 300 juta rupiah dalam satu paket.
Jadi, jika muncul penawaran harga paket pernikahan di bawah 200 juta, maka patut diwaspadai.
Peluang bisnis di era milenial memang makin variatif, persaingan tentu berlaku.
Siapa paling inovatif dan adaptif dipastikan bertahan pada industri seksi ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.