JAKARTA, KOMPASTV - Kelelawar sebagai inang Virus Corona tak membuat warga di Manado puasa makan daging mamalia terbang.
Di Pasar Pinasungkulan Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara, daging kelelawar masih dijual bebas. Bahkan ada yang memborong daging kelelawar yang dijual Rp35 ribu per ekor.
Joly Adrian, pedagang kelelawar di Pasar Pinasungkulan Karombasan mengaku berita Virus Corona berasal dari kelelawar tak membuat omset menjual hewan nokturnal menurun. Setiap hari ada saja yang membeli dagangannya.
Baca Juga: Selain Virus Corona, Ini Penyakit yang Ditularkan Kelelawar
Joly menjelaskan pelanggan tetap kebanyakan dari pengusaha katering. Setiap hari ada enam orang katering membeli daging kelelawar. Senin kemarin dagangannya ludes terjual karena diborong.
Jadi Santapan Pilihan
Feibe Tampanguma, warga Korombasan menjelaskan kelelawar masih menjadi menu pilihan keluarga meski hewan tersebut dianggap inang Virus Corona.
Menurut Feibe, dalam sebulan ia memasak satu hingga dua kali daging kelelawar dengan variasi yang beda. Ia lebih suka menyuguhkan menu kelelawar santan kering.
Teknik memasaknya pun harus melewati beberapa tahap dan memakan waktu lama. Untuk bisa dinikmati kelelawar santan kering harus dimasak sekitar dua jam sampai santan kering dan meresap ke daging.
Baca Juga: 106 Orang Meninggal, 16 Negara Ini Telah Konfirmasi Terinfeksi Virus Corona
Ia tak khawatir akan terjangkit Virus Corona seperti di Wuhan, China.Feibe percaya jika daging diolah dengan baik, penyakit tidak akan hinggap.
"Kalau sudah dibersihkan dan dimasak dengan benar, sudah tidak masalah," ujar Feibe Seperti diberitakan Kompas.com.
Jadi Obat Mujarab
Kelelawar dapat menyebuhkan penyakit Asma sudah jadi kepercayaan sebagian masyarakat Indonesia. Umumnya yang dijadikan obat adalah daging dan hati.
Bahkan toko online seperti Bukalapak dan Tokopedia ada yang menjual ekstral daging atau hati kelelawar dalam bentuk kapsul. Pedagannya pun bukan baru kemarin membuka toko. Sejumlah penjual kapsul sari daging dan hati kelelawar memiliki reputasi penjualan yang baik.
Namun harganya obat yang diklaim sebagai pengobatan tradisional ini cukup mahal, yakni berkisar Rp420 ribu untuk satu botol dengan isi 50 kapsul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.