JAKARTA, KOMPASTV - Andrinof Chaniago, mantan Kepala Bappenas yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Negara 2014-2015, merupakan salah seorang yang berinisiatif melakukan kajian awal pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Kepada Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, Andrinof bercerita bahwa perpindahan ibu kota tersebut sebelumnya tidak ada perintah dari Presiden Jokowi.
Ia mengakui ide perpindahan tersebut merupakan inisiatifnya dan juga rekan-rekan di Bappenas.
Baca Juga: Inilah Otak Dibalik Ide Pindah Ibu Kota - AIMAN (Bag 5)
Kepada Jokowi, Andrinof dan Bappenas menjelaskan alasan-alasan perlunya ibu kota pindah dari Jakarta, seperti masalah ketimpangan antar wilayah, masalah Jakarta, dan masalah Jawa-luar Jawa.
Lebih lanjut, Andrinof bercerita bahwa ide ini juga sebenarnya sudah jadi buah pikiran Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tapi belum ada perintah khusus mengenai perpindahan ibu kota.
Profil
Bernama lengkap Andrinof Achir Chaniago, ia lahir di Padang, 3 November 1962.
Pendidikannya dimulai dari menempuh S1 Ilmu Politik di FISIP Universitas Indonesia. Dilanjutkan ke S2 Master Perencanaan dan Kebijakan Publik FE UI. Lalu S3 di Ilmu Filsafat FIB UI, dan terakhir di FU Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.
Setelah menjabat Kepala Bappenas/Menteri PPN di tahun 2014-2015, ia menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dari 2017 hingga sekarang.
Tentang Lokasi Ibu Kota Baru
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terpilih menjadi lokasi Ibu Kota baru Republik Indonesia.
Dengan luas 3.333 kilometer persegi atau sekitar lima kali luas Jakarta, PPU masih memiliki banyak lahan kosong.
Kontur tanah PPU yang datar, juga akan memudahkan pembangunan Ibu Kota baru. Ditambah kondisi PPU yang masih dikelilingi hutan sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun ibu kota yang pintar, hijau, dan cantik.
Baca Juga: Pro Kontra Pemindahan Ibu Kota Baru - AIMAN (Bag 4)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.