JAKARTA, KOMPAS.TV - Belum lama ini, masyarakat Purworejo, Jawa Tengah digemparkan oleh munculnya sebuah kerajaan Keraton Agung Sejagat yang dipimpin Toto Santoso sebagai Rajanya dan Fanni Aminadia sebagai Ratunya.
Semula, fenomena itu heboh di wilayah Purworejo dan sekitarnya.
Tapi, dalam hitungan menit, kehebohan itu merambah hingga dunia maya dalam hal ini media sosial dan media massa pada umumnya.
Sontak, gaung kegemparannya menyebar melintasi berbagai teritorial di Indonesia, bahkan berbagai negara di dunia.
Petugas berwenang seperti polisi dan aparat di pemerintahan setempat bergerak menangkap pimpinan kerajaan Keraton Agung Sejagat tersebut.
Baca Juga: Raja Toto Santoso: Saya Minta Maaf, Kerajaan Keraton Agung Sejagat itu fiktif
Kini Toto dan Fanni masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Polda Jawa Tengah dengan tuduhan dan ancaman pasal penipuan.
Namun demikian, di tengah pengungkapan kasus yang dinyatakan polisi sebagai aksi tipu-tipu itu, kini mencuat kembali nama kerajaan lain yang dikenal sebagai Sunda Empire dan Negara Sunda Nusantara.
Keduanya tak kalah pula membuat khalayak ramai memperbincangkannya.
Bahkan, sempat disinggung juga bahwa Sunda Empire pernah menjadi tempat persinggahan Toto Santoso, walaupun akhirnya terklarifikasikan kini tidak ada hubungan alias terpisahkan.
Dari fenomena dan pengungkapan kerajaan oleh Polda Jateng itu, Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2014-2019, H.M.Jusuf Kalla turut menanggapinya.
“Tidak kurang orang mau menipu. Orang yang mau menipu itu banyak. Tapi (persoalannya) yang salah itu kenapa mau ditipu ?,” ujar Jusuf Kalla kepada awak media, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Menurut pria yang akrab disapa Pak JK ini, munculnya kerajaan seperti Kerajaan Agung Sejagat itu tak lain adalah untuk tipu-tipu.
“Itu tipu-tipu aja untuk cari duit, atau apalah, misalnya ingin terkenal, atau apalah,” tutur JK, menegaskan.
Baca Juga: Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso Dipecat dari Sunda Empire
JK berharap agar masyarakat tetap hati-hati dan waspada. “Jangan ditipu-tipulah. Selama dia (kerajaan itu) melanggar hukum, ya harus ditindak secara hukum,” ucap JK, seraya meninggalkan kerumunan wartawan yang telah meminta tanggapannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.