Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD angkat bicara terkait kasus pembunuhan begal yang dilakukan oleh siswa SMK di Malang, Jawa Timur.
Mahfud meminta, agar kasus tersebut tidak dibesar-besarkan lagi.
Mahfud juga menyebut, tuntutan hukuman mati yang ditujukan kepada ZA tidaklah benar.
Menurutnya, tuntutan jaksa adalah pidana pembinaan, atau rehabilitasi sosial.
“Tetapi yang Keliru dari berita itu dikatakan kasusnya sama dengan yang di Bekasi tetapi anak ini dituntut hukuman mati karena pembunuhan berencana. Nah itu tidak sepenuhnya benar karena tuntutan yang sesungguhnya itu yang lebih mendekati dia dikembalikan ke atau diserahkan ke panti rehabilitasi sosial. “ ujar Mahfud kepada wartawan.
Mahfud mengaku akan turun tangan dalam menyelesaikan masalah ini.
Mahfud juga menerangkan, hukuman mati adalah salah satu ancaman hukuman alternatif yang terdapat di dalam undang-undang.
amun, pada praktiknya, bisa saja berbeda.
Sebelumnya, seorang siswa dengan inisial ZA dipidana seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Malang karena membunuh seorang begal.
ZA mengaku terpaksa melakukan itu karena melindungi pacarnya yang hendak diperkosa oleh komplotan begal.
Akibat perbuatannya, ZA dikenakan pasal 340 KUHP atas tuduhan pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman seumur hidup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.