Operasi modifikasi cuaca dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU. Pesawat yang digunakan untuk operasi modifikasi cuaca adalah jenis CN-295 yang telah dimodifikasi.
Baca Juga: Bencana Banjir Jakarta, Penyebab dan Kegaduhannya - AIMAN (Bag 1)
Pesawat dilubangi bagian bawahnya agar bisa menabur garam. Bagian dalam pesawat pun dibuat sedemikian rupa, sehingga bisa menampung 8 kapsul dan pipa penyalur garam. Teknologi modifikasi cuaca ini adalah hasil karya anak negeri. Bahkan, Indonesia pun diminta untuk membantu Australia dalam menangani kebakaran hutan dengan teknologi ini.
Menurut Kepala BPPT, Hamam Riza, teknologi modifikasi cuaca merupakan cara paling efektif dilakukan untuk mencegah banjir, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, maupun longsor. Selain itu, teknologi modifikasi cuaca ini juga digunakan untuk mengisi waduk di beberapa wilayah, supaya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tidak mati.
Baca Juga: Upaya Mencegah Banjir Melalui Modifikasi Cuaca - AIMAN (Bag 3)
Teknologi ini sudah lama dikembangkan oleh Indonesia. Namun, perlu konsistensi dalam melaksanakannya sebagai early warning system. Biaya yang dibutuhkan dalam sekali penerbangan operasi modifikasi cuaca, sekitar belasan juta. Sedang, dalam satu hari biasanya ada tiga kali operasi. Biaya yang cukup mahal. Namun, tidak sebanding dengan kerugian apabila bencana telah terjadi.
Simak selengkapnya di tayangan AIMAN Episode Mendadak Politik di Banjir Ibu Kota, bagian 3 berikut ini. #Aiman #BanjirJakarta #AniesBaswedan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.