Setelah mencuat kasus dugaan korupsi di tubuh PT Asabri (Persero), kini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai disibukan dengan wacana perlu tidaknya membentuk panitia khusus (pansus) perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini.
Buktinya, pada rapat paripurna pembukaan masa sidang ke-II DPR tahun 2019-2020 kemarin dihujani interupsi wacana pembentukan pansus Asabri.
Baca Juga: Mahfud MD: Kasus Asabri Pola dan Modusnya Sama Seperti Jiwasraya
Bahkan, bukan hanya Asabri.
Skandal kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pun menjadi isu terhangat.
Baik Asabri maupun Jiwasraya rupanya masih menjadi isu primadona yang mulai diperbincangkan di kalangan politisi senayan.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco menyatakan bahwa pihaknya akan fokus terlebih dahulu pada pembentukan pansus kasus Jiwasraya.
Sebelum akhirnya nanti memikirkan pembentukan pansus kasus Asabri.
Politisi dari partai Gerindra itu mengungkapakan, dalam waktu dekat ini bakal ada pergantian direksi Asabri.
Baca Juga: Korupsi di Tubuh ASABRI, Kelolaan Investasi Persis di Skandal Jiwasraya
Tujuannya untuk memudahkan pihak Kementerian Pertahanan melakukan investigasi.
“Sejak awal Menhan (Menteri Pertahanan) sudah melakukan inventarisir dan pembenahan (Asabri). Sebentar lagi akan ada pergantian di direksi Asabri agar lebih memudahakan Kemenhan melalukan inventigasi yang dianggap perlu,” ujar Sufmi, kepada awak media, di Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Dengan demikian, DPR harus memprioritaskan mengawal persoalan di tubuh perusahaan BUMN Jiwasraya dan Asabri agar terungkap secara tuntas.
Untuk pembentukan pansusnya, Sufmi melanjutkan, akan menyelesaikan satu per satu.
“Saya pikir satu-satu dulu, ini kan baru Jiwasraya, nanti kita tuntaskan kemudian Asabri,” Sufmi menegaskan. (Dipo/Subandi).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.