CIKARANG, Kompas.tv - Belum meratanya bantuan bagi korban banjir di wilayah Cikarang Utara membuat para korban berinisiatif untuk turun ke jalan dan meminta sumbangan dari pengguna jalan. Warga terdampak yang turun ke jalan sebabkan jalur kendaraan Bekasi-Cikampek macet hingga 15km.
Meski demikian, kemacetan jalan ini juga disebabkan oleh banjir yang masih menggenangi badan jalan di beberapa titik.
"Sampai sekarang bantuan ya ada, tadi sarapan, makan siang, adalah dari pemerintah desa, Kabupaten juga ada. Dari badan amal juga ada, tapi ya karena kebutuhan banyak selain makanan juga maka warga inisiatif minta bantuan ke jalan," ujar Aji warga Tanjungsari, Cikarang Utara, Kamis (2/1).
Dari pantauan pewarta Kompas.tv, Jalan Diponegoro, Cikarang merupakan jalur utama di luar tol arah Cikampek dan sebaliknya. Kendaraan yang melewati jalan ini juga di dominasi truk kontainer dari pabrik, dan bus besar. Kemacetan terparah terjadi di Jalan Diponegoro km 6, selain masih ada genangan air karena banjir beberapa kendaraan juga harus berjalan pelan karena banyak warga terdampak banjir mengungsi di pinggir jalan.
"Sini memang kan banyakan truk besar yang lewat dari pabrik di Jababeka, terus ada beberapa jalan dilewati rel kereta api jadi makin macet, Kalau banjir sendiri sebetulnya setiap tahun saat musim hujan langganan, cm setelah terparah tahun 2013, ini sekarang yang parah," imbuh Yusuf, salah satu warga.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi http://bekasikab.go.id. Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja langsung menggelar rapat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan meninjau langsung ke lokasi banjir di desa Karang Raharja, Cikarang Utara. Serta memantau debit air sungai di beberapa lokasi seperti sungai Cilemah Abang dan Kali Jambe.
"Banjir kali ini adalah faktor alam." Ujar Bupati Bekasi, H. Eka Supria Atmaja, SH ditengah tengah kesibukannya membantu masyarakat yang tertimpa musibah.
Menurut Bupati, selain karena intensitas hujan yang tinggi, perlu adanya pembenahan atau normalisasi sungai dan drainage serta budaya tidak membuang sampah sembarangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.