Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, PBNU, mendukung agar presiden dan wakil presiden kembali dipilih oleh MPR ketimbang melalui mekanisme pemilahan langsung. Ketua umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan, pemilihan presiden secara langsung menimbulkan ongkos politik dan sosial yang tinggi.
Ketua MPR yang juga politsi partai golkar, Bambang Soesatyo menyebut, usulan dari PNBNU itu akan dipertimbangkan. Menurutnya, PBNU menginginkan proses pemilihan yang lebih baik, tanpa menimbulkan banyak dampak negatif. Namun ketua DPP partai golkar, Ace Hasan Syadzily punya pendapat yang berbeda dengan Bambang Soesatyo.
Ace Hasan Syadzily menegaskan, sebagai parpol pendukung pemerintah, partai golkar menilai, pemilihan presiden secara langsung merupakan bentuk kedaulatan rakyat.
Sementara wakil ketua MPR dari fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid menyebut, amandemen UUD ‘45, termasuk soal presiden dipilih langsung MPR, bukan agenda prioritas saat ini. Hidayat mengatakan, PKS berpegang pada sistem pemilihan presiden dipilih langsung oleh rakyat.
Semua pihak harus mertimbangkan matang-matang usulan agar presiden kembali dipilih oleh MPR, jangan sampai berpotensi mengulang kembali masa orde baru. Sekaligus memikirkan cara-cara agar pemilihan langsung tidak sampai menimbulkan gejolak di masyarakat.
Sejak 2004 hingga 2019, pemilihan presiden secara langsung, menghasilkan sejumlah suksesi kepemimpinan. Wacana pemilihan presiden dipilih kembali oleh MPR, dengan sejumlah alasan , apakah sejalan dengan kehendak rakyat? Dan bagaimana dampaknya bagi situasi perpolitikan tanah air?.
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https:.www.kompas.tv,live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.
Media social Kompas TV:
Facebook: https:.www.facebook.com,KompasTV
Instagram: https:.www.instagram.com,kompastv
Twitter: https:.twitter.com,KompasTV
LINE: https:.line.me,ti,p,%40KompasTV
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.