Keluarga korban sandera Abu Sayyaf yang berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia untuk segera membebaskan 3 WNI yang saat ini disandera Abu Sayyaf.
Keluarga salah satu sandera atas nama Maharuddin Lunani sempat berkomunikasi dengan para korban sandera pekan ini. Keluarga mengatakan Maharudin menyebut kondisinya saat ini dalam keadaan baik.
Wa Daya, istri dari korban sandera Maharuddin Lunani mengatakan suaminya dan seorang anaknya Muhamad Fatar berada dalam 1 kapal dan telah disandera sejak 23 September 2019. Sebelumnya Abu Sayyaf menangkap 3 WNI masing masing bernama Samiun Maneu, Maharuddin Lunani dan Muhamad Farhan.
Sementara Wakil Wali Kota Baubau, La ode Ahmad Monianse membenarkan 3 warga yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf merupakan warga Kota Baubau dan Kabupaten Wakatobi. Ia mengatakan kasus ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Baubau dan meminta kepada pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri membantu pembebasan ketiganya. Ia berharap ketiganya bisa dibebaskan dengan selamat. Kelompok Abu Sayyaf menuntut tebusan sebesar 30 juta peso atau sekitar Rp8 miliar untuk pembebasan ketiganya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina untuk membantu pembebasan 3 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sudah bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina saat KTT Asean dan Korsel beberapa waktu lalu untuk meminta bantuan pembebasan 3 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. Tidak hanya itu Presiden Jokowi menurut Retno juga telah menemui Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar otoritas Filipina mengintensifkan upaya pembebasan 3 WNI yang menjadi korban penculikan kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.
#WNIDisandera #AbuSayyaf #Filipina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.