Kompas TV nasional peristiwa

4 Santri Gontor Tewas akibat Tembok Kolam Ambruk, Berikut Identitasnya

Kompas.tv - 26 April 2025, 14:58 WIB
4-santri-gontor-tewas-akibat-tembok-kolam-ambruk-berikut-identitasnya
Ilustrasi garis polisi. (Sumber: ntmcpolri.info via wow.tribunnews.com.)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tembok kolam penampungan air setebal 50 sentimeter di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ambruk dan menimpa kamar mandi di bawahnya pada Jumat (25/4/2025). Akibatnya sebanyak empat orang santri meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Saat insiden terjadi atau sekitar 10.30 WIB, sejumlah santri tengah mandi dan menunggu giliran di kamar mandi yang berada tepat di bawah kolam. Seketika, kolam tersebut runtuh dan langsung menimpa kamar mandi serta menyebabkan sejumlah santri terjebak di bawah material beton.

Kemudian, pengurus pondok dan sejumlah santri segera memberikan pertolongan awal hingga menghubungi tim penyelamat.

Baca Juga: Megawati Usulkan Ada Konferensi Asia Afrika Jilid II: Bahas Kondisi Global dan Palestina

Dikutip dari kompas.com, Guru senior Pondok Gontor 5, Muhib Huda Muhammady, mengatakan kamar mandi yang tertimpa tembok kolam biasa digunakan oleh santri kelas IV, V, dan VI. 

Tim dari Basarnas, BPBD, dan relawan yang dihubungi pengurus pondok kemudian tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi. Namun menurut Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, penyelamatan tidak berjalan mudah karena kondisi lapangan sangat menyulitkan.

"Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit,” ujarnya saat ditemui di Kantor SAR Borobudur, Sabtu (26/4/2025) dini hari. 

Oleh karena itu, kata Basuki, proses evakuasi berlangsung 13 Jam dan dinyatakan selesai pada pukul 23.30 WIB. 

Basuki menuturkan dalam proses evakuasi sebanyak 24 santri berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih untuk mendapat perawatan medis. 

Terpisah, Direktur RSUD Merah Putih, Leli Puspitowati mengungkapkan ada 16 orang menjalani rawat jalan, 3 orang dirawat inap, 1 orang dirujuk karena patah tulang, dan 1 orang lainnya masih dalam pemeriksaan.

Sementara, kata Leli, empat santri ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan beton. 

“Yang meninggal rata-rata karena terimpit fondasi dan mengalami fraktur di organ-organ vital,” kata Basuki. 

Adapun identitas empat santri yang meninggal dunia dalam insiden ini adalah: Wildan (Surabaya), Reyfhan Hafidz (Tangerang), Bima Arya (Surabaya), Fadhil Hanafi (Depok).

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x