JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku sedang merumuskan peringatan sekeras-kerasnya kepada PT Pelindo dan Operator di Tanjung Priok buntut kemacetan parah di jalan mengarah ke Pelabuhan Priok.
Hal tersebut disampaikan oleh Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025).
“Nanti saya sendiri akan memberikan peringatan sekeras-kerasnya bentuknya apa sedang kita rumuskan,” ucap Pramono.
Selain itu, Pramono menuturkan dirinya juga memerintahkan Dinas Perhubungan untuk memberi peringatan keras kepada PT Pelindo dan Operator di Tanjung Priok buntuk kemacetan parah di untuk jalan mengarah ke Pelabuhan Priok.
Baca Juga: Kronologi 3 Mobil Polisi Dirusak dan Dibakar Saat Tangkap Ketua Ormas TS di Depok
“Saya sudah memerintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk segera diselesaikan dan diberikan peringatan sekeras-kerasnya kepada Tanjung Priok, Pelindo, dan operator yang ada di Tanjung Priok. Ini tidak boleh terjadi kembali,” kata Pramono.
Pramono mengaku, PT Pelindo memang secara resmi telah menyampaikan permintaan maaf terkait kemacetan tersebut. Namun, kata Pramono, permintaan maaf tersebut baginya belum cukup.
“Pelindo secara resmi telah menyampaikan permintaan maaf kepada kita semua, tetap bagi saya tidak cukup,” ujar Pramono.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok M. Takwim menjelaskan penyebab kemacetan yang terjadi di kawasan pelabuhan.
Baca Juga: Bobby Nasution Nonaktifkan Kadis Perindag Sumut karena Cemarkan Nama Baiknya
“Khusus untuk NPCT (New Priok Container Terminal) 1, di tanggal 16 (April) menjelang 17 (April) kemarin memang ada bersamaan tiga kapal yang tiba di NPCT1 sehingga terjadi peningkatan volume bongkar muat mencapai di atas 4.000,” kata Takwim.
Menurut Takwim, peningkatkan volume itu menyebabkan aktivitas yang cukup tinggi di kawasan tersebut.
“Akhirnya terjadi kemacetan di NPCT 1 dan berimbas sampai ke luar,” katanya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.