JAKARTA, KOMPAS TV — Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan, dirinya menolak rencana pendirian pangkalan militer asing di wilayah Indonesia.
Hal ini merespons laporan media internasional mengenai permintaan resmi dari Federasi Rusia agar Lanud Manuhua di Biak, Papua dijadikan lokasi pangkalan bagi pesawat militer Rusia.
Menurutnya, keberadaan pangkalan militer asing di Tanah Air merupakan pelanggaran terhadap konstitusi dan bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
“Konstitusi kita dan berbagai peraturan perundang-undangan secara tegas melarang keberadaan pangkalan militer asing. Hal ini bukan hanya soal hukum, tetapi menyangkut prinsip kedaulatan nasional dan arah politik luar negeri kita,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga: Israel Hancurkan Satu-satunya Rumah Sakit Kanker di Gaza, Akan Dijadikan Pangkalan Militer
Politikus PDIP itu menyebut, politik luar negeri Indonesia dirancang agar bebas dari pengaruh blok manapun dan aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
TB Hasanuddin menilai, kehadiran kekuatan militer asing justru bertolak belakang dengan semangat tersebut.
“Pendirian pangkalan militer asing hanya akan menyeret Indonesia dalam percaturan geopolitik yang kontraproduktif dengan perdamaian dunia. Kepentingan nasional kita lebih utama ketimbang ikut campur dalam situasi yang berpotensi meningkatkan intensitas konflik antar kekuatan-kekuatan besar,” ujarnya.
Purnawirawan TNI AD jenderal bintang dua ini mengingatkan, pendirian pangkalan militer asing di Asia Tenggara dapat menimbulkan ketegangan antarnegara anggota ASEAN dan mengganggu stabilitas kawasan.
“Kita harus berhati-hati. Stabilitas kawasan lebih penting daripada kepentingan sempit negara tertentu. ASEAN dibangun atas dasar kerja sama dan kepercayaan, bukan persaingan kekuatan militer,” ujarnya.
Baca Juga: Netanyahu ke Pangkalan Militer di Momen Satu Tahun Perang Israel-Hamas
Diketahui, media pertahanan internasional Janes melaporkan bahwa Rusia secara resmi mengajukan permintaan kepada pemerintah Indonesia untuk menempatkan pesawat jarak jauhnya milik Russian Aerospace Forces (VKS) di Lanud Manuhua.
Permintaan tersebut disebut disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Februari 2025.
Lanud Manuhua berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Papua.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.