JAKARTA, KOMPAS TV - Partai Golkar menegaskan tidak ada dualisme kepemimpinan atau yang disebut 'matahari kembar' dalam Kabinet Merah Putih di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji menyatakan kunjungan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat momen Lebaran seharusnya tidak ditafsirkan sebagai sinyal politik.
"Nggaklah (matahari kembar). Ini kan momentumnya Lebaran. Wajar kita sowan kepada orang yang dituakan atau dihormati. Justru kita respek pada orang yang masih mau mengunjungi orang yang sudah tidak dalam tampuk kekuasaan," ujar Sarmuji kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga: PKB Tepis Isu Matahari Kembar usai Menteri Prabowo Sowan ke Jokowi: Jangan Politisasi Halalbihalal
Ia menyebut, para menteri memahami dengan jelas bahwa pemimpin mereka saat ini adalah Presiden Prabowo. Mereka tetap menunjukkan loyalitas dan kepatuhan pada kepala negara yang sedang menjabat.
"Menteri-menteri yang silaturahmi ke Pak Jokowi juga menyadari sepenuhnya kalau bosnya sekarang Pak Prabowo. Mereka pasti patuh pada bosnya sekarang. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.
Sarmuji juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu cepat menilai setiap pertemuan tokoh sebagai manuver politik.
"Jangan semua dipolitisir, nanti kita jadi asosial, mau mengunjungi orang sakit takut, silaturahmi jadi takut, hadir ulang tahun takut hanya karena persepsi yang belum tentu benar," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi membantah isu "matahari kembar" usai sejumlah menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto bertamu atau sowan ke kediaman mantan presiden, Joko Widodo (Jokowi), pekan lalu.
Baca Juga: Puan Tegaskan Tidak Ada 'Matahari Kembar' usai Sejumlah Menteri Prabowo Sowan ke Rumah Jokowi
Hasan menyebut kunjungan menteri-menteri Prabowo ke rumah Jokowi sebatas silaturahmi di momen Lebaran 2025.
Mantan relawan Jokowi di Pilkada Jakarta 2012 itu meminta publik tidak menafsirkan kunjungan menteri ke rumah Jokowi secara politik.
"Silaturahmi-silaturahmi Lebaran jangan dibumbui tafsiran politik. Kita masih dalam suasana Lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan," kata Hasan, Senin (14/4/2025), dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV, Cindy Permadi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.