JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, adalah sosok yang menjadi inspirasi pembentukan Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menurut Prabowo, konsep seperti Danantara pernah diusulkan oleh ayahnya kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto tetapi tidak disetujui.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan 6 pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/24/2025).
“Cita-cita ini sudah lama, saya kira sudah lama, karena saya pun terinspirasi ini oleh, sekali lagi oleh almarhum ayahanda saya, seorang waktu itu dia ekonom, dia profesor ekonomi, dia waktu itu menteri, penasihatnya Presiden Soeharto,” ungkapnya.
Baca Juga: Prabowo soal Anak Buah Komunikasi Buruk ke Publik: Ini Salah Saya
“Bolak-balik, kadang-kadang saya di meja makan, beliau cerita, beliau pulang dari ketemu Presiden, berusaha yakinkan Presiden untuk membentuk dana terpusat ini, hanya waktu itu tidak disetujui, begitu,” lanjutnya.
Prabowo menuturkan, ketika konsep itu tidak disetujui oleh Soeharto, ayahnya tetap menilai pentingnya membentuk dana terpusat.
Hingga pada akhirnya, ketika menjadi presiden, Prabowo bisa merealisasikan keinginan ayahnya untuk membentuk dana terpusat.
“Jadi beliau ya cerita ke saya, saya mendengarkan saja. Rupanya sekian puluh tahun, jadi saya yang bisa, apa ya, bisa wujudkan, karena ini cita-cita banyak,” ujar dia.
Dia mengatakan pendahulunya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, juga memiliki niat untuk membentuk dana terpusat.
“Saya tahu pemerintah Pak Joko Widodo pun punya niat seperti ini, jadi saya sebetulnya tinggal meneruskan, bahkan rencana undang-undang BUMN yang memungkinkan adanya Danantara ini, sebenarnya sudah dimulai di pemerintahan Pak Joko Widodo. Jadi sekarang dianggap, oh kok cepat sekali, ya kan, undang-undangnya, itu sebenarnya prosesnya sudah lama,” lanjutnya.
Baca Juga: Jawaban Prabowo saat Ditanya Bagaimana Memastikan Informasi yang Diterima Tidak Asal Bapak Senang
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.