Mudik dengan Cuaca Ekstrem, Ketua DPR Puan Ingatkan BMKG Terus Perbaharui Info Akurat

JAKARTA, KOMPAS TV – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan dapat terjadi selama arus mudik Lebaran 2025. Ia menegaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk selalu memperbaharui perkembangan cuaca kepada para pemudik yang akan pulang ke kampung halaman.

Baca Juga: Pemudik yang Gunakan Kapal Laut dan Terjebak Macet, Tiketnya Tidak Akan Hangus

"BMKG harus terus memperbarui informasi cuaca secara akurat dan cepat. Masyarakat harus mendapatkan peringatan dini agar bisa mengambil keputusan perjalanan yang lebih aman," kata Puan kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).

Menurut dia, keselamatan pemudik harus menjadi prioritas utama yang diperhatikan oleh pemerintah selama musim mudik Lebaran.

"Keselamatan para pemudik harus menjadi prioritas utama. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus memastikan kesiapan infrastruktur, transportasi, dan sistem informasi agar masyarakat bisa mudik dengan aman di tengah ancaman cuaca ekstrem," kata Puan.

Puan meminta pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk segera mengambil langkah antisipasi guna mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.

“Salah satu yang harus menjadi perhatian adalah penyebaran informasi cuaca yang harus dilakukan secara real-time melalui berbagai kanal, termasuk media massa dan aplikasi transportasi online,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya koordinasi antara BMKG dan penyedia layanan transportasi, termasuk maskapai penerbangan, perusahaan bus, dan operator kapal, agar mereka memiliki pedoman operasional dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Baca Juga: Pantauan Puncak Arus Mudik dan Cerita Pemudik di Pelabuhan Merak Banten, 28 Maret 2025

"Pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur transportasi, seperti bandara, pelabuhan, dan terminal, untuk menghadapi kemungkinan gangguan akibat cuaca buruk," ujarnya.

Politikus PDIP itu juga mengingatkan bahwa kesiapan jalur mudik harus diperhatikan secara maksimal. Ia menilai perbaikan infrastruktur, terutama sistem drainase di ruas jalan utama, harus dilakukan untuk mencegah banjir yang dapat menghambat arus lalu lintas.

“Kita berharap agar pembangunan tanggul di daerah rawan longsor segera diselesaikan, dan pemerintah perlu pula memastikan jembatan serta rel kereta api dalam kondisi aman,” tuturnya.

BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan pada periode 24-27 Maret 2025. Beberapa daerah juga diprediksi mengalami hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang.

BMKG mencatat bahwa wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat menjadi daerah yang perlu diwaspadai. Sementara itu, hujan lebat dengan angin kencang juga berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur. Gangguan atmosfer yang terjadi berpotensi menyebabkan gelombang tinggi, terutama di perairan Indonesia bagian tengah dan timur.