JAKARTA, KOMPAS.TV -- Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo, Setri Yasra berterima kasih kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) atas tawaran mereka untuk membantu mengungkap teror kepala babi dan bangkai tikus.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Setri mengaku baru mengetahui adanya tawaran dari TNI tersebut melalui pemberitaan media massa.
"Terkait tawaran itu, kami baru mendengar di media. Tentu, kepada siapa saja yang ingin memberi atensi, termasuk banyak menyatakan dukungan dan solidaritas kami mengucapkan terima kasih," kata Setri, Rabu (26/3/2025).
Namun, ia tidak menyampaikan leih rinci mengenai apakah pihaknya akan menghubungi TNI untuk meminta bantuan.
Baca Juga: TNI Siap Back Up Polisi Temukan Pelaku Teror Babi dan Tikus ke Tempo
Setri hanya menyebut, pihaknya telah membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri tentang dugaan teror dan intimidasi pengiriman kepala babi serta bangkai tikus tersebut.
"Kami sudah membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri," tegasnya.
Menurutnya, saat ini polisi sedang bekerja menindaklanjuti laporan tersebut dan telah meminta keterangan pada pihaknya sebagai pelapor.
"Barang bukti yang kami miliki juga sudah kami serahkan (ke polisi)," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, Tempo bisa meminta bantuan kepada TNI untuk membantu Polri mencari pelaku pengirim teror kepala babi dan bangkai tikus.
Ia menyampaikan pernyataan itu dalam diskusi daring, menjawab pertanyaan mengenai bagaimana TNI menanggapi aksi teror yang diterima Tempo pekan lalu.
"Kalau perlu, memang Tempo bisa minta bantuan TNI. Misalnya, kalau memang perlu Polri di-backup oleh TNI untuk mencari siapa sih sebenarnya yang bermain di belakang ini semua," kata Kapuspen dalam diskusi daring, Selasa (25/3). Dikutip dari Kompas.com.
Ia menyebut TNI mengutuk aksi teror kepada Tempo, dan menilai aksi semacam itu tidak dibenarkan sama sekali.
Baca Juga: Buntut Teror Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Polisi Periksa CCTV Kantor Tempo
Terlebih, kata dia, aksi itu terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi demokrasi dan supremasi sipil.
"Mengenai ancaman terhadap Tempo, justru menurut saya itu tidak benar dan saya sangat mengutuk keras terhadap aksi-aksi seperti itu,” tegasnya.
“Artinya, di dalam negara demokrasi, justru media harus sangat dihormati sebagai kontrol kita dalam rangka supremasi sipil dan negara demokrasi," ujar Kristomei.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.