JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani mendesak aparat penegak hukum untuk menyelidikan sebaik-baiknya teror beruntun terhadap media Tempo dan jurnalisnya.
Demikian Puan Maharani merespons aksi teror kepada Tempo dan jurnalisnya lewat kiriman paket kepala babi hingga bangkai tikus dengan kondisi terpenggal.
“Aparat penegak hukum agar menindaklanjutinya dan menyelidikinya dengan sebaik-baiknya,” ujar Puan di Gedung DPR sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Puan pun mengingatkan kepada pihak-pihak yang keberatan dengan karya jurnalistik suatu media massa untuk melayangkan aduan secara resmi ke Dewan Pers.
Baca Juga: Rano Karno: Mulai April 2025, Bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ Akan Diterima Setiap Bulan
“Kalau kemudian ada protes, ya sampaikan ke Dewan Pers, tidak perlu melakukan hal-hal seperti itu. Hal-hal yang anarkis, hal-hal yang tidak pantas sebaiknya tidak dilakukan,” kata Puan.
“Jadi aparat penegak hukum harus menyelidiki dan menuntaskan hal tersebut kepada siapa pun,” ujarnya.
Sebagai informasi, Tempo diteror dengan pengiriman paket berisi kepala babi yang kupingnya sudah dipotong pada Rabu (19/3/2025) lalu. Paket tersebut ditujukan kepada Francisca Christy Rosana (Cica), wartawan Desk Politik Tempo.
Tidak hanya teror kepala babi, Kantor Tempo juga kembali mendapat kiriman paket mencurigakan pada Sabtu (22/3/2025). Paket kedua tersebut berisi enam bangkai tikus yang kepalanya sudah dipenggal.
Baca Juga: Puan soal Penolakan terhadap UU TNI: Tolong Baca Baik-Baik Dulu Isinya
Menurut Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yarsa, rentetan paket misterius yang diterima Tempo memperjelas bahwa media massa tersebut tengah diteror. Namun dengan tegas Setri mengatakan, pihaknya tidak gentar menghadapi teror tersebut.
“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar. Tapi, setop tindakan pengecut ini,” kata Setri.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.