JAKARTA, KOMPAS.TV - Farel Mahardika Putra (19) mengungkapkan duduk perkara dan alasan dirinya nekat ingin menjual ginjal demi membebaskan ibunya, Syafrida Yani.
Farel menuturkan, dirinya spontan berupaya menjual ginjalnya karena tidak terima ibunya ditahan Polres Tangerang Selatan (Tangsel) karena dugaan penggelapan uang dan barang.
Hal itu disampaikan Farel dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI dengan agenda mendengarkan aspirasi, di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
Baca Juga: Terlilit Utang Pinjol, Lima WNI DIduga akan Jual Ginjal di India: Ditawari 600 Juta Rupiah!
"Jadi kronologinya itu kenapa saya kayak gitu (jual ginjal), itu hanya dari spontanitas saya sendiri, di mana saya enggak tega melihat ibu saya yang tidak bersalah sedikit pun tiba-tiba ditahan," kata Farel.
Ia menuturkan, kasus yang menimpa ibunya itu bermula saat sang ibu diminta untuk bantu-bantu kerja di rumah saudara pihak ayahnya.
"Awalnya kasusnya, ibu saya diminta membantu, tapi ibu saya diperlakukan sebagai asisten rumah tangganya, padahal masih saudara," ungkapnya.
"Terus juga pernah sewaktu-waktu ibu saya sulit dihubungi dan akhirnya dibelikan handphone, dengan balasan harus bekerja dengannya. Dan itu ada kesepakatan tentang gaji dan lain-lainnya," sambungnya.
Saat bekerja, ibunya dititipi sejumlah uang oleh saudara ayahnya tersebut untuk mengurusi kebutuhan rumah yang bersangkutan.
"Ketika bekerja, ibu saya diberikan sejumlah uang untuk mengurus rumahnya, membayar wifi dan lain-lain, termasuk membayar asisten rumah tangganya," jelas Farel.
Lebih lanjut, ia menuturkan, ibunya yang sudah tidak tahan diperlakukan sewenang-wenang oleh saudara ayahnya pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan memblokir nomor kontak yang bersangkutan.
Hal itulah yang memicu saudara ayahnya melaporkan sang ibu dengan dugaan penggelapan uang dan barang ke pihak kepolisian.
Baca Juga: Imigrasi dan TNI AL Tangkap 5 WNI yang Diduga Hendak Jual Ginjal ke India
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.