JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut sulit berekonsiliasi meskipun anak-anaknya terlihat akrab bertemu dalam perayaan ulang tahun putra Presiden Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didiet.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Trias Politica Strategis Agung Baskoro dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (25/3/2025).
“Politik bapak ibu ini agak serius jadi derajatnya itu agak lebih spesifik, lebih sensistif, karena ada hal-hal yang selama ini menjadi sebuah values dari bapak ibunya dari anak-anak presiden ini. Sehingga kalau itu langsung dalam tanda petik islah bertemu, itu agak susah,” ucap Agung.
Namun Agung menilai, hal tersebut dimungkinkan jika anak-anak dari mantan presiden ini terus melakukan konsolidasi dan silahturahmi.
Baca Juga: KPK Periksa Adik Febri Diansyah terkait Dugaan TPPU Syahrul Yasin Limpo
“Dengan sendirinya itu akan membuat lebih lentur ya. Jadi saya melihat memang seringkali relasi yang sangat buntu, kaku, itu bisa luwes dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, jadi waktu akan meng-healingkan, memulihkan, mendamaikan,” ujar Agung.
“Jadi biarkan saja ini secara organik berjalan tapi yang jelas anak-anak ini terus melakukan itu bahkan bisa melampaui itu semua, karena feature kita di sini, jadi kalau saya melihat politik bapak ibu masa lalu, politik anak-anak ini masa depan kita, seperti itu,” lanjutnya.
Berbeda dengan Agung Baskoro, putri Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurahman Wahid, Yenny Wahid justru blak-blakan mengatakan menghargai sikap politik Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam pemerintahan saat ini. Menurutnya, sikap Megawati diperlukan untuk mengoreksi kebijakan-kebijakan yang dijalankan pemerintah.
Baca Juga: Prabowo Lantik 31 Duta Besar Sore Ini, Ada Politisi PDIP sebagai Dubes RI untuk Italia
“Saya rasa ini baik, baik sekali untuk negara kita. Saya nggak bisa membayangkan kalau negara kita nggak ada yang ngingetin presiden,” ucap Yenny.
“Kami semua first family, kalau bapak saya dari dulu selalu mengingatkan kita semua ya. Tolong ingatkan, pemimpin itu harus diingatkan, karena kalau nggak diingatkan pasti bisa saja kepleset, pasti bisa saja salah membuat asumsi,” lanjutnya.
Sebab biasanya, kata Yenny, pemimpin itu banyak dikelilingi oleh anak-anak buah yang hanya ingin memberikan laporan menyenangkan.
“Itu tidak sehat, pemimpin harus tahu realita yang ada di masyarakat,” kata Yenny.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.