JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut kasus gugurnya tiga polisi akibat ditembak anggota TNI saat menggrebek lokasi judi sabung ayam di Lampung terbagi menjadi dua klaster.
"(Kalster) yang pertama perjudian sabung ayam itu sendiri," kata Irjen Helmy dalam konferensi pers, Rabu (19/3/2025).
Kedua, yaitu klaster peristiwa penembakan terhadap tiga polisi yang mengakibatkan meninggal dunia.
Baca Juga: Kapolda Lampung Ungkap 13 Selongsong Peluru Ditemukan di TKP Penembakan 3 Polisi: Kaliber 5,56-9 Mm
Ia menyebut, untuk kasus perjudian, pihaknya telah menyita sejumlah barang bukti seperti uang tunai Rp21 juta, mobil, motor, ayam yang digunakan untuk bertarung, hingga taji pisau.
"Kemudian sudah menetapkan seorang tersangka," ujarnya. Dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.
Adapun satu tersangka tersebut merupakan warga sipil berinisial Z.
Lebih lanjut, Irjen Helmy menjelaskan dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa.
Sementara itu, untuk kasus penembakan, Polda Lampung masih melakukan investigasi bersama Kodam II Sriwijaya.
Dari hasil olah TKP yang telah dilakukan ditemukan 13 selongsong peluru dengan ukuran yang berbeda di lokasi kejadian.
Sebanyak 13 selongsong peluru tersebut terdiri dari delapan butir kaliber 5,56 mm, tiga butir kaliber 7,62 mm, dan dua butir kaliber 9 mm.
Baca Juga: Kapolda Lampung Sebut Ada 4 Saksi yang Lihat Pelaku Tembak 3 Polisi Pakai Laras Panjang
Sementara terkait dua anggota TNI terduga pelaku penembakan, mereka hingga kini masih berstatus saksi.
Dua anggota TNI tersebut saat ini berada di Denpom Lampung untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Seperti diketahui, tiga anggota Polsek Negara Batin ditembak hingga tewas oleh anggota TNI saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3) sore.
Ketiga polisi tersebut yakni AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.