JAKARTA, KOMPAS.TV - Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam periode 16-23 Maret 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor atmosfer, termasuk sirkulasi siklonik di perairan sekitar Indonesia, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena cuaca ini dapat memicu hujan lebat di berbagai wilayah, terutama:
"Pemudik yang melintasi wilayah-wilayah ini diharapkan lebih berhati-hati, terutama di jalur rawan banjir dan longsor seperti jalur Pantura, jalur selatan Jawa, serta beberapa ruas tol yang berpotensi tergenang air,” ujarnya pada Senin (17/3/2025).
Analisis BMKG lebih lanjut menunjukkan bahwa hingga 18 Maret 2025, potensi hujan lebat meluas ke:
Baca Juga: Pemudik Lewat Pelabuhan Merak Diimbau Tiba Tepat Waktu untuk Hindari Kepadatan!
Sementara itu, pada periode 19-23 Maret 2025, potensi hujan deras diperkirakan akan berpindah ke wilayah lain seperti:
Selain curah hujan tinggi, pemudik yang berencana melakukan perjalanan melalui jalur laut diimbau untuk memperhatikan kondisi gelombang dan angin kencang.
BMKG mencatat bahwa sejumlah perairan berpotensi mengalami gelombang tinggi, antara lain:
"Masyarakat yang bepergian dengan pesawat juga perlu memperhatikan kemungkinan keterlambatan akibat cuaca buruk di beberapa bandara," ujar Guswanto dikutip dari Kompas.com.
"Oleh karena itu, kami mengimbau pemudik untuk terus berkoordinasi dengan pihak maskapai, operator pelabuhan, dan BMKG guna mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi cuaca di rute perjalanan mereka.”
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, turut menyoroti faktor lain yang memperparah kondisi cuaca, yakni anomali suhu muka laut yang lebih hangat di sekitar perairan Indonesia.
Keadaan ini meningkatkan kandungan uap air di atmosfer, yang pada akhirnya dapat memperparah intensitas hujan dalam sepekan ke depan.
"Pemudik yang menggunakan transportasi darat, laut, dan udara perlu terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG dan pihak terkait,” kata Andri.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru terkait cuaca melalui situs web resmi BMKG di www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih aman.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Parapat Danau Toba, Akses 3 Kabupaten Terganggu
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.