JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menganggap efisiensi anggaran merupakan hal yang wajar dan tidak masalah dengan kebijakan tersebut.
"Saya pikir itu hal yang wajar saja, setiap pemimpin kan pasti punya target," ujar Bahlil di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025), via Kompas.com.
"Dan untuk Kementerian ESDM nggak masalah," imbuhnya.
Bahlil juga memberikan komentar positifnya soal efisiensi anggaran yang diinstruksikan presiden.
"Menyangkut efisiensi ini sebenarnya niatnya itu sangat baik, efisiensi itu untuk memangkas program-program yang bukan menjadi skala prioritas," komentarnya.
Ia berpendapat, efisiensi anggaran dapat mengurangi kegiatan seperti rapat atau seminar yang berlebihan.
Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, MK Akui Alokasi Gaji Pegawai Hanya Sampai Mei
Adapun Kementerian ESDM melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp1,66 triliun dari total pagu anggaran 2025 sebesar Rp3,91 triliun, sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
“Efisiensi di Kementerian ESDM telah dilakukan sebagai bagian dari penelaahan dan juga sebagai acuan pelaksanaan Inpres Nomor 1 Tahun 2025,” ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung dalam rapat bersama DPR RI, Rabu (12/2/2025), dikutip dari Kontan.co.id.
Dari total efisiensi Rp 1,66 triliun, penghematan terbesar berasal dari belanja sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp1,3 triliun.
Sementara itu, belanja sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diefisiensikan mencapai Rp139,37 miliar.
Lalu, belanja dengan sumber Belanja Layanan Umum (BLU) sebesar Rp216,89 miliar.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.