Kompas TV nasional peristiwa

Pengamat Singgung Efisiensi Anggaran Picu Alat Deteksi Tsunami Tidak Diaktifkan: Rakyat Jadi Tumbal

Kompas.tv - 12 Februari 2025, 12:54 WIB
pengamat-singgung-efisiensi-anggaran-picu-alat-deteksi-tsunami-tidak-diaktifkan-rakyat-jadi-tumbal
Ilustrasi. Pengamat Meteorologi Geofisika Muda Stageo MataIe Aceh Besar memonitoring pendeteksian gempa bumi dan peringatan dini tsunami, Kamis (14/11/2024). (Sumber: M Riezko Bima Elko Prasetyo/Antara)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo menilai rakyat akan menjadi tumbal dari kebijakan penghematan anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo. Sebab penghematan anggaran juga terjadi di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk alat deteksi tsunami atau pun gempa.

Demikian Pengamat Politik Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (12/2/2025).

“Salah satu yang saya ini garis bawahi soal efisiensi ini. Ini kan tadi kita lihat bagaimana Kemenhan, Polri itu masih tinggi dan perspektifnya kan perspektif pertahanan keamanan dan menurut saya agak aneh ketika kita bilang ketahanan ya, saya nggak mau pertahanan, ketahanan,” kata Kunto.

“BMKG itu kan salah satu aspek ketahanan yang paling penting terhadap bencana dan kita ada di "Ring of Fire" dan efisiensinya menyebabkan alat deteksi tsunami dan gempa itu banyak yang kemudian tidak diaktifkan, kita yang jadi tumbalnya,” lanjutnya.

Baca Juga: Penghematan Anggaran Pemerintahan Prabowo Diingatkan Pengamat: Jangan Sampai Memakan Korban Rakyat

Oleh karena itu, Kunto pun menilai kebijakan penghematan anggaran yang dilakukan pemerintahan Prabowo tidak bijaksana.

“Ini yang menurut saya jadi nggak prudent, ya karena efisiensi ini menjadi tidak prudent, nggak bijaksana, ketika kemudian, okelah memang tsunami dan gempa kita nggak bisa prediksi, tapi kan jangan sampai ketika itu terjadi kita mengulang Aceh 2004, kan gitu. Kita tidak ingin itu terjadi,” tegas Kunto.

“Tapi kalau itu kemudian di-cut, seakan-akan menunjukkan bahwa oke pemerintahan sekarang ternyata nggak peduli soal ketahanan, mereka lebih peduli soal pertahanan daripada ketahanan dalam artian entah itu terhadap bencana, entah itu terhadap pangan,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membantah jika penghematan berdampak pada operasional tugas dan fungsi BMKG.

“BMKG memastikan layanan informasi cuaca, iklim, serta deteksi gempa bumi dan tsunami tetap berjalan 24 jam tanpa gangguan,” kata Dwikorita dalam keterangannya melalui akun Instagram resmi BMKG.

Baca Juga: Ronny Talapessy: Keterangan Ahli dari KPK Perkuat Dalil Permohonan Hasto Kristiyanto di Praperadilan

Dwikorita mengatakan, meskipun ada efisiensi anggaran, BMKG berkomitmen untuk menghadirkan informasi cepat, akurat, dan bermanfaat bagi masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

“BMKG mendukung efisiensi anggaran dan tetap menjamin operasional layanan informasi tidak terganggu,” tegasnya.

“Efisiensi dilakukan di beberapa bidang, antara lain belanja modal, operasional perkantoran, dan perjalanan dinas,” sambungnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x