JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dinilai melakukan tindakan tidak etis karena melantik pesohor Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus dan sejumlah staf khusus dan asisten khusus lain di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Sebab pelantikan itu dilakukan saat Presiden Prabowo Subianto menginstruksi kementerian untuk melakukan efisiensi.
Demikian Peneliti Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas) Fitra Gulfino Guevarrato merespons pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik.
“Ini sih sebenarnya mengganggu suasana kepentingan dari kementerian dan lainnya. Di saat kemudian ada honorer yang tidak diperpanjang, misalnya. Atau, ada staf-staf khusus atau staf tenaga ahli begitu yang tidak diperpanjang karena memang tidak ada kerjaan. Sedangkan di sisi lain Kemenhan malah mengobral stafsus,” kata Gulfino sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Selasa (12/2/2025).
Baca Juga: Ahli Pidana di Sidang Praperadilan Hasto: Penggeledahan Dapat Dilakukan Tidak Hanya kepada Tersangka
Oleh karena itu, Gulfino pun mempertanyakan urgensi pelantikan stafsus dan asisten khusus di lingkungan Kemenhan. Sebab selain menghabiskan anggaran, kompetensi pejabat yang dilantik juga dipertanyakan.
Menurut Gulfino, Menhan Sjafrie seharusnya mencari momentum tepat untuk melantik pejabat baru sebab banyak kementerian saat ini yang anggarannya terpangkas hingga terganggu kerjanya. Terlebih, sambung Gulfino, negara sedang membutuhkan banyak anggaran untuk membiayai berbagai program prioritas nasional.
Sebelumnya seperti Kompas.tv memberitakan kemarin, Deddy Corbuzier diangkat sebagai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik. Selain Deddy turut dilantik Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai Stafsus Menhan Bidang Diplomasi Pertahanan, Kris Wijoyo Soepandji sebagai Stafsus Menhan Bidang Tata Negara, Lenis Kogoya sebagai Stafsus Menhan Bidang Kedaulatan NKRI, Indra Irawan sebagai Stafsus Menhan Bidang Ekonomi Pertahanan, dan Sylvia Efi Widyantari Sumarlin sebagai Asisten Khusus Menhan Bidang Cyber Security.
Baca Juga: Eri Cahyadi Respons Kebijakan Efisiensi Prabowo: Pemkot Surabaya Sudah Jalankan, Hemat Rp1 Triliun
Sjafrie dalam kesempatan yang sama juga memberikan penghargaan Dharma Pertahanan kepada sejumlah figur sebagai bentuk apresiasi atas jasa dan pengabdian mereka dalam bidang pertahanan.
“Pengangkatan Stafsus Menhan ini menegaskan pentingnya kolaborasi peran strategis dalam menjaga kedaulatan, sementara penghargaan yang diberikan menjadi simbol kehormatan bagi mereka yang telah berkontribusi tanpa henti,” ujar Sjafrie seperti dikutip dari unggahan akun Instagram pribadinya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.