Kompas TV nasional politik

Prabowo Ingatkan Kurangi Kunker ke Luar Negeri: Belajar Entaskan Kemiskinan tapi Kok ke Australia

Kompas.tv - 10 Februari 2025, 19:50 WIB
prabowo-ingatkan-kurangi-kunker-ke-luar-negeri-belajar-entaskan-kemiskinan-tapi-kok-ke-australia
Presiden RI Prabowo Subianto saat sambutan dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU tahun 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). (Sumber: Tangkapan layar)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

SURABAYA, KOMPAS.TV – Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan agar para pejabat mengurangi kunjungan ke luar negeri, kecuali jika menggunakan dana pribadi mereka.

Ia menyampaikan hal itu saat memberi sambutan di Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU tahun 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/20295).

Presiden menegaskan, dirinya melakukan penghematan anggaran demi kepentingan rakyat, termasuk untuk memberi makan anak-anak Indonesia dan memperbaiki sekolah di Indonesia yang jumlahnya mencapai 330 ribu.

“Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330 ribu sekolah,” ucapnya, dikutip dari Breaking News Kompas TV. 

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar pejabat mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri, kecuali jika kunjungan itu benar-benar penting.

Baca Juga: Prabowo di Kongres Muslimat NU: Tak Ada yang Kebal Hukum di Negeri Ini

“Karena itu, perjalanan dinas, perjalanan ke luar negeri dikurangi,” ucapnya.

Menurutnya, jika tidak benar-benar penting sebaiknya pejabat tidak usah jalan-jalan ke luar negeri, kecuali menggunakan dana pribadi.

“Nggak usah ke luar negeri, lima tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu. Yang perlu ke luar negeri yang tugas. Tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara, boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri.”

“Loh, Presiden Prabowo sering ke luar negeri. Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi yang penting oleh negara-negara yang penting, dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” ujarnya.

Ia pun menyinggung mengenai seminar, kajian-kajian, hingga FGD (forum group discussion).  

“Mau diskusi apa lagi? Entaskan kemiskinan absolut, bantu rakyat, yang lapar cari makan, sekolah yang rusak perbaiki, jalan yang rusak perbaiki.”

“Studi banding, mau belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan (tapi) studi bandingnya ke Australia. Australia salah satu dari 10 negara terkaya di dunia, kok belajar ke Autralia. Studi banding belajar Pramuka, ada apa belajar Pramuka,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo akan Gelar Retret 481 Kepala Daerah di Akmil, Khofifah: Kami Siap!

Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut ada pihak yang melawannya dan merasa sudah kebal hukum dalam birokrasi, bahkan merasa menjadi raja kecil.

“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” kata Prabowo.

“Ada yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” kata dia.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x