Kompas TV nasional peristiwa

Pemerintah Impor 200.000 Sapi Perah Tahun Ini, Peternak Lokal Cemas Produksinya Tak Terserap Pasar

Kompas.tv - 15 Januari 2025, 08:13 WIB
pemerintah-impor-200-000-sapi-perah-tahun-ini-peternak-lokal-cemas-produksinya-tak-terserap-pasar
Ilustrasi sapi perah (Sumber: PIXABAY/PUBLIC DOMAIN PICTURES)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan rencana pemerintah untuk mendatangkan 200.000 sapi perah dari berbagai negara sepanjang tahun 2025. Kebijakan ini menuai pro dan kontra, terutama dari kalangan peternak lokal.

"Kita bisa masukin dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang teregister. Kita tambah di negara lain. Kita harap di 2025 ini masuk 200.000 (sapi) sampai akhir tahun," ungkap Sudaryono dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Wamentan menekankan bahwa program ini merupakan skema investasi, bukan sekadar impor untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

"Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi. Orang boleh dong bikin pabrik apa di Indonesia. Ini bikin pabrik susu dengan sapinya didatangkan," jelasnya.

Baca Juga: Wamentan Tinjau Persiapan Impor Sapi Perah Untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sekitar 160 perusahaan dari dalam dan luar negeri telah menyatakan komitmen untuk berpartisipasi dalam program ini. Pemerintah juga tengah mempersiapkan infrastruktur pendukung seperti lahan dan pemberdayaan peternak.

Namun, rencana tersebut mendapat tanggapan negatif dari peternak lokal. Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, para peternak mengkhawatirkan produksi susu mereka tidak akan terserap industri pengolahan akibat masuknya sapi impor.

Wartum, Ketua Kelompok Tani Ternak Tirto Margo di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, menyuarakan kekhawatirannya.

"Saya khawatir susunya enggak laku," ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa saat ini justru terjadi kekurangan susu akibat berkurangnya jumlah peternak sapi perah.

Para peternak juga mengeluhkan tingginya harga sapi impor yang ditawarkan melalui skema kredit koperasi.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Merebak, Kementan Jamin Pasokan Daging Sapi untuk Puasa-Lebaran Cukup

Rasito, peternak dari Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, mengungkapkan harga sapi impor mencapai Rp 38 juta hingga Rp 44 juta per ekor.

"Kemarin investor menawarkan sapi impor, kerja sama dengan koperasi sistemnya kredit. Tapi harganya tinggi, peternak enggak minat. Kalau bantuan rata-rata mau," jelasnya.

Saat ini, peternak seperti Wartum yang memiliki 7 ekor sapi mampu menghasilkan sekitar 70 liter susu per hari dengan harga jual ke koperasi berkisar antara Rp 6.900 hingga Rp 7.500 per liter, tergantung kualitasnya.


 




Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x