Terkait Kasus Hasto Kristiyanto, Anggota DPR Maria Lestari Tak Penuhi Panggilan KPK

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Maria Lestari tidak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, (9/1/2025).

Maria sedianya diperiksa penyidik KPK sebagai saksi terkait kasus suap dan perintangan penyidikan dengan tersangka Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Tidak hadir (Maria)," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Baca Juga: Megawati Heran dengan KPK yang Terus Kejar Hasto: Apa Nggak Ada Kerjaan Lain?

Tessa belum mengetahui secara pasti alasan Maria absen dalam pemeriksaan kemarin.

"Sedang mencari tahu apakah yang bersangkutan sudah menerima surat panggilannya atau belum," ujarnya.

Menurutnya, pihak KPK memastikan akan menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Maria. 

Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan, Hasto Kristiyanto bersama Harun Masiku, Saiful Bahri, dan Donny Tri Istiqomah diduga melakukan suap kepada eks Komisioner KPU Wahtyu Setiawan dan mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina.

Baca Juga: Profil Maria Lestari, Anggota DPR RI yang Terseret Kasus Hasto Kristiyanto Berimbas Dipanggil KPK

Suap tersebut dimaksudkan untuk meloloskan Harun Masiku sebagai anggota DPR RI PAW Daerah Pemilihan Sumatera Selatan (Sumsel) menggantikan Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia.

Pasalnya, pada proses pemilihan legislatif 2019 lalu, Harun hanya mendapat suara 5.878, Sementara caleg Riezky Aprilia memperoleh 44.402 suara.

"Saudara HK (Hasto Kristiyanto) secara paralel mengupayakan agar suadari Riezky mau mengundurkan diri untuk diganti HM (Harun Masiku), namun upaya itu ditolak (Riezky)," kata Setyo, Selasa (24/12/2024).

"HK bekerja sama dengan Harun masiku, Saiful Bahri, DTI (Donny Tri Istiqomah) untuk melakukan upaya penyuapan kepada Wahyu Setiawan dan Agustinus Tio," jelasnya.

Bahkan, kata Setyo, Hasto sempat menemui Wahyu untuk meminta memenuhi dua usulan yang diajukannya, yaitu Maria Lestari Dapil 1 Kalimantan Barat (Kalbar) dan Harun Dapil 1 Sumsel.

"Ini yang berhasil hanya yang Kalbar saja," katanya.