Kompas TV nasional peristiwa

Waspada HMPV, PB IDI Ungkap Kelompok yang Berisiko Tinggi Terpapar Virus Pernapasan Akut Ini

Kompas.tv - 8 Januari 2025, 21:20 WIB
waspada-hmpv-pb-idi-ungkap-kelompok-yang-berisiko-tinggi-terpapar-virus-pernapasan-akut-ini
Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. Virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah risiko penularan virus ini. (Sumber: ANTARA/Shutterstock)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan, meskipun Human Metapneumovirus (HMPV) umumnya menimbulkan gejala ringan, beberapa kelompok masyarakat perlu memberikan perhatian khusus terhadap risiko penularan virus ini.

Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI dr Erlina Burhan mengungkapkan bahwa kelompok berisiko tinggi terhadap HMPV meliputi anak-anak, lansia, orang dengan HIV/AIDS, dan penderita penyakit kronis.

"Bagi yang bergejala dan berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, orang dengan HIV/AIDS, atau penderita penyakit kronis, harus memakai masker ketika berpergian, terutama jika di tempat ramai," kata dr Erlina, Rabu (8/1/2025) dikutip dari Antara.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa di Indonesia, anak-anak menjadi kelompok yang paling banyak terpapar HMPV.

Baca Juga: PMK Siaga Satu, 4 Juta Vaksin Disediakan

Meski demikian, dr Erlina menegaskan bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena gejalanya ringan seperti batuk pilek.

Virus yang pertama kali dilaporkan di Belanda pada 2001 ini memiliki masa inkubasi 3-6 hari.

"Biasanya gejalanya muncul selama sekitar lima hari. Jika lebih lama, tergantung masing-masing individu karena tidak semua orang penyakitnya menjadi parah," jelasnya.

Penularan HMPV terjadi melalui droplet dari orang yang terinfeksi. Dr Erlina menjelaskan bahwa jika orang yang menghirup droplet memiliki sistem imun yang baik, virus dapat dimusnahkan.

Bagi kelompok rentan yang terinfeksi HMPV, dr Erlina menyarankan untuk beristirahat dan mendapatkan pengobatan suportif.

"Seperti flu, penyakit akibat HMPV juga bisa sembuh dengan sendirinya. Yang dibutuhkan adalah pengobatan suportif, misalnya dengan diberikan peredam demam, paracetamol, atau obat pilek," ujarnya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Virus HMPV? Ini Kata Kemenkes

Dr Erlina menambahkan bahwa belum ada obat khusus untuk HMPV.

"Tidak ada obat khusus HMPV, karena bukan penyakit berat yang kemudian menyebabkan kejadian luar biasa, sehingga tidak ada periset atau perusahaan farmasi yang membuat antivirus atau vaksinnya," jelasnya.

Untuk mencegah penularan, kelompok rentan disarankan untuk:

  • Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
  • Menghindari kontak dengan orang bergejala flu
  • Membersihkan benda-benda yang terkontaminasi
  • Konsisten menggunakan masker di tempat ramai

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x