JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Slipi, Jakarta Barat, Hani Rustisiani melaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) perihal peserta didiknya yang tidak boleh mengkonsumsi susu cokelat.
Ia berharap, laporan tersebut diketahui untuk disesuaikan dalam pendistribusian makan bergizi gratis dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Demikian Hani Rustisiani dalam keterangannya kepada Jurnalis Kompas TV, Rabu (8/1/2025).
“Sebelumnya kami juga dari Badan Gizi Nasional di Palmerah, komunikasi sebelum mereka memberikan makanan bergizi gratis, karena kami ini anak-anak berkebutuhan khusus di sini di SLB,” kata Hani.
Baca Juga: Hakim MK Anwar Usman Jatuh hingga Harus Dirawat di Rumah Sakit
“(Kami) bertanya apakah ada yang alergi makanan, apakah ada yang alergi susu, itu kami komunikasikan sehingga begitu, makanan bergizi di tanggal 19 November diberikan kepada anak-anak, sudah sesuai dengan apa yang kami sampaikan,” lanjutnya.
Hani menuturkan, sejumlah anak berkebutuhan khusus memang tidak bisa mengkonsumsi susu cokelat.
“Bahwa ada anak-anak yang susunya memang khusus tidak bisa coklat, beberapa anak autis, jadi sudah mereka persiapkan, kemudian untuk makanan Alhamdulillah tidak ada yang alergi, namun ada yang tidak suka nasi, tapi tetap diberikan karena mereka tidak mengistimewakan,” ujarnya.
Baca Juga: Anwar Usman Dirawat karena Jatuh, MK Atur Ulang Jadwal Sidang di Panel 3
Sebagai informasi, SLB Negeri 5 Slipi, Jakarta Barat, sudah memulai program Makan Bergizi Gratis sejak November 2024. Pembagian makanan di SLB Negeri 5 Slipi terbagi menjadi 3 gelombang.
Gelombang pertama pada pukul 06.30 WIB untuk siswa siswi kelas 1-3. Lalu gelombang kedua pukul 07.00 WIB untuk kelas 4-6, dan gelombang ketiga pukul 09.30 WIB untuk siswa siswi SMPLB-SMALB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.