Kompas TV nasional politik

Ragam Respons 'Pro-Kontra' DPR hingga Parpol soal Putusan MK Hapus Presidential Threshold

Kompas.tv - 3 Januari 2025, 17:20 WIB
Penulis : Jocelyn Valencia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan judicial review Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

MK menilai bahwa syarat ambang batas pencalonan presiden, yang mensyaratkan partai politik atau gabungan partai politik memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional, bertentangan dengan konstitusi.

Ketua Komisi II DPR sekaligus politisi Partai NasDem, Rifqinizamy Karsayuda, menyatakan komitmennya untuk mematuhi putusan MK. 

Sementara itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, menyebut partainya akan mengkaji lebih lanjut implikasi dari putusan ini.

Direktur Netgrit, Hadar Nafis Gumay, berpendapat bahwa kekhawatiran mengenai munculnya banyak calon presiden tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut Hadar, keputusan MK justru bertujuan untuk memastikan agar jumlah calon presiden tidak terlalu sedikit, sehingga demokrasi tetap kompetitif dan representatif.

Putusan ini menandai perubahan penting dalam sistem pemilu Indonesia, sekaligus memicu diskusi tentang bagaimana langkah selanjutnya untuk mengatur mekanisme pencalonan secara adil dan efektif.

#mk #dpr #presiden

Baca Juga: Tanggapi Putusan MK Hapus Ambang Batas Pencalonan Presiden, Jokowi: Hormati

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x