JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog Forensik Reni Kusumowardhani memberikan tanggapannya perihal kasus tewasnya satu keluarga di Ciputat yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak usia 3 tahun.
"Dalam kasus ini, yang sudah dapat dianalisis paling jelas adalah bahwa anak usia 3 tahun belum memahami kompleksitas bunuh diri dan makna dari hidup atau mati," kata Reni dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV pada (17/12/2024).
"Kalau yang lain (ayah dan ibu), di sini perlu cukup data baru kita bisa menganalisis," imbuhnya.
Baca Juga: Kesaksian Tetangga soal Satu Keluarga Tewas Bunuh Diri di Ciputat
Menurut Reni, menganalisis kasus yang melibatkan bunuh diri dalam keluarga, apalagi ada anak-anak yang dilibatkan, sangat kompleks dan memerlukan pendekatan multidisipliner.
Adapun dalam menganalisis urutan kejadian dan motif di balik kejadian ini, perlu ada pengumpulan bukti, analisis forensik, dan pemahaman mendalam tentang keadaan mental inidividu yang dianalisis.
Selain itu, terkait kecurigaan terhadap keterlibatan pinjol di dalam kasus ini, Reni menyatakan bahwa hal itu perlu diinvestigasi secara hati-hati.
Baca Juga: Satu Keluarga Tewas di Ciputat Diduga Bunuh Diri, Polisi Masih Dalami Motif
"Jika benar ada latar belakang terkait dengan penyalahgunaan pinjol (pinjaman online), penipuan, atau tindak kriminal lainnya, ini melibatkan tidak hanya pemeriksaan terhadap aplikasi pinjol yang digunakan," kata Reni.
"Tetapi menurut saya penting untuk juga diperiksa mekanisme penagihan, perlindungan data, termasuk verifikasi apakah ada penipuan, pemaksaan, pelanggaran privasi yang dilakukan oleh penyedia pinjol," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.