JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengimbau masyarakat, terutama yang akan berpergian selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) agar mencermati informasi yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Basarnas Kusworo meminta masyarakat menjadikan informasi cuaca dari BMKG sebagai pedoman mereka melakukan kegiatan seperti berlibur.
Kusworo mengatakan, dengan mempedomani prakiraan cuaca harian dari BMKG maka masyarakat bisa mendapatkan gambaran bagaimana kondisi daerah yang akan mereka tuju, seperti apakah akan ada hujan, angin deras, atau gelombang laut tinggi, sehingga bisa mempersiapkan hal yang dibutuhkan.
Baca Juga: Daftar 4 Bansos di Bulan Desember, Kemensos Imbau Cairkan Sebelum Akhir Tahun
"Prakiraan cuaca yang dilaporkan BMKG itu 95 persen akurat atau benar, itu saya menyaksikan dan mengalaminya sendiri secara langsung bagaimana kondisi di udara kita saat ini," katanya kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/12/2024).
Ia bercerita, dirinya beberapa hari yang lalu melakukan pemantauan udara terhadap kondisi wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di selatan Jawa Barat - Banten menggunakan pesawat.
Setelah beberapa saat mengudara di atas kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pesawat yang ditumpangi Kusworo dengan bersama dua kru Basarnas itu berhadapan dengan angin kencang dan gumpalan awan penghujan yang cukup ekstrem.
Baca Juga: Cari Tiket Kereta Libur Natal dan Tahun Baru? Simak Promo dan Diskon dari KAI
"Jadi kami di atas sekitar ketinggian 2.000 meter kejar-kejaran dengan hujan dan gumpalan awan hujan, kemudian berhasil menghindar dan kami putuskan untuk mendarat," tuturnya.
Kusworo menyampaikan, pihaknya melakukan pengamanan berganda demi kelancaran perjalanan masyarakat selama periode di seluruh wilayah Indonesia di tengah ancaman cuaca ekstrem. Operasi tersebut akan dimulai 18 Desember 2024 sampai 6 Januari 2025.
Ia mengungkap, Basarnas mengoperasikan secara penuh seluruh sumber daya yang dimiliki dengan jumlah total sebanyak 81 kapal, enam helikopter, dan 21.000 petugas. Mereka terdiri dari personel Basarnas dan unsur potensi SAR terlatih lainnya di seluruh Indonesia. Khusus di Pulau Jawa, Basarnas menyiagakan tiga helikopter dan ribuan petugas.
Baca Juga: Bea Cukai Umumkan Harga Jual Eceren Rokok Konvensional dan Elektrik Naik pada 2025
"Masing-masing helikopter itu akan berpatroli mulai dari perairan Selat Sunda wilayah Provinsi Lampung-Provinsi Banten, jalan Tol Cikampek-Kalikangkung atau kawasan rawan bencana di Jawa Barat-Jawa Tengah hingga Banyuwangi Jawa Timur dan sekitarnya," kata Kusworo.
Ia menyebut, hal itu dilakukan Basarnas untuk mempercepat proses evakuasi atau penanganan pertama gawat darurat bila terjadi kondisi membahayakan seperti bencana alam maupun kecelakaan lalu lintas.
Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta akan mengeluarkan surat edaran berisi imbauan agar pegawai dapat bekerja dari rumah (work from home/WFH) bila terjadi banjir di hari kerja.
Baca Juga: Hutama Karya Siapkan 4 Tol Fungsional di Jalan Trans Sumatera selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Hal ini terkait keputusan BMKG yang memperpanjang status peringatan dini cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024, seiring dengan terus meningkatkan curah hujan di wilayah Jabodetabek. Tadinya status tersebut hanya berlaku sampai 8 Desember.
Pihak BMKG juga menyebut, pada puncak cuaca ekstrem 15 Desember mendatang, curah hujan bisa mencapai 100 mm sehingga ini perlu diwaspadai.
"Kalau memang banjir, nanti dari kami akan keluarkan surat edaran seperti waktu pandemi COVID-19. Kami buat surat edaran ke kantor-kantor supaya nanti dari sisi pengusaha dan pekerja clear," kata Hari di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.