JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan partisipasi pemilih selama gelaran Pilkada Serentak 2024 rata-rata mencapai 68 persen secara nasional.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Mochammad Afifuddin dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Angka partisipasi pemilih di Pilkada 2024 lebih rendah dari Pilpres dan Pileg yang digelar pada Februari 2024 lalu.
KPU menyatakan partisipasi pemilih dalam Pilpres 2024 mencapai 81,78 persen, Pileg 2024 81,42 persen, dan pemilihan anggota DPD RI 81,36 persen.
Baca Juga: Partisipasi Pemilih Pilkada Jakarta Rendah, Tim Pemenangan RIDO Minta KPU Tanggung Jawab
Afifuddin menilai partisipasi pemilih 68 persen di pilkada termasuk capaian luar biasa, kendati menurun dibanding pilpres dan pileg.
"Dalam kacamata kami, itu sudah luar biasa di tengah tahapan-tahapan yang seperti ini. Tentu kami berterima kasih sekali atas semua partisipasi banyak pihak, para pemilih yang sudah menggunakan hak pilih," katanya.
Akan tetapi, dia menegaskan pihaknya tetap akan melakukan evaluasi. KPU disebut akan mengevaluasi langkah yang telah ditempuh demi menjaga partisipasi pemilih saat pilpres dan pilkada digelar pada tahun yang sama.
“Calon yang pasti berbeda banyak dengan pileg dan juga pilpres, hingga sorotan yang lebih banyak tertuju ke satu titik dengan pilkada yang secara serentak bersamaan seperti sekarang,” kata Afifuddin, dikutip Antara.
Dia menambahkan, KPU butuh dukungan banyak pihak, baik peserta, tim pendukung, serta pemerintah mengenai partisipasi pemilu. Menurutnya, peningkatan partisipasi pemilih adalah pekerjaan rumah bersama.
“Tentu kami dari KPU menerima semua catatan, evaluasi, dan masukan untuk perbaikan ke depan,” kata Afifuddin.
Baca Juga: Tanggapi Putusan DKPP, Ketua KPU Jawa Barat Mengaku Tak Pernah Perintahkan Hapus Video
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.