JAKARTA, KOMPAS.TV – Polri diminta untuk menjelaskan alasan kenapa sejumlah perwira Polri yang sempat dicopot karena kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo kini justru menerima kenaikan pangkat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/12/2024).
"Alasan kemudian mereka naik pangkat, ini harus dijelaskan,” kata Sugeng.
Sebab menurut Sugeng, banyak anggota Polri yang tidak pernah tersandung masalah etik tetapi tidak kunjung naik pangkat.
Baca Juga: Istana soal Wapres Gibran Bagi Bansos: Kan Punya Biaya Operasional, Bisa untuk Bantuan Kesejahteraan
"Karena ada anggota Polri lain juga yang tidak melakukan tindakan salah, tidak mendapat promosi (jabatan)," ujar Sugeng.
Atas dasar itu, ia pun menilai keputusan Polri memberikan kenaikan pangkat kepada perwira yang sempat bermasalah dapat menimbulkan dugaan diskriminasi. Di sisi lain, kata dia, situasi ini dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
“Apabila tidak bisa dijelaskan kepada publik terkait keputusan-keputusan Polri ini, kepercayaan publik kepada Polri bisa turun ya, karena urusan institusi Polri bukan hanya urusan Polri," ungkapnya.
Meskipun, lanjut Sugeng, kenaikan pangkat merupakan wewenang Polri namun tetap harus ada transparansi dari Polri atas proses etik yang pernah menjerat para perwira tersebut.
Baca Juga: Wamendagri soal "Parcok" di Pilkada: Kami Tidak Melihat Pola Terstruktur dan Sistematis
“(Jangan) dengan waktu yang berlalu kemudian masyarakat lupa, dan munculah putusan-putusan kepada para personil yang dihukum itu, ada yang naik bintang dua, ada yang naik menjadi kombes, ada yang naik bintang satu,” kata dia.
Sebelumnya, sejumlah polisi yang sempat tersandung kasus Ferdy Sambo kini kembali aktif bertugas, bahkan mendapatkan promosi.
Ada enam perwira Polri yang sebelumnya menjalani sanksi kini telah menduduki posisi strategis. Satu di antaranya adalah Budhi Herdhi Susianto yang menjabat Kapolres Jakarta Selatan saat kasus Sambo mencuat.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.