JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengaku akan mengawal realisasi kenaikan gaji guru yang sudah dijanjikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dirinya ingin proses kenaikan gaji itu tepat sasaran dan bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kami akan memastikan kebijakan ini tepat sasaran melalui kajian dan pengawasan berbasis data. Semua upaya ini bertujuan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045," kata Hetifah dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).
Menurut dia, kenaikan gaji guru itu merupakan salah satu solusi dari permasalahan pendidikan di Tanah Air.
Baca Juga: Momen Presiden Prabowo Subianto Menangis saat Pidato di Peringatan Hari Guru Nasional
"Kesejahteraan guru dan penyederhanaan administrasi adalah gebrakan yang ditunggu-tunggu. Ini menunjukkan keberpihakan pemerintah pada pendidikan sejak awal masa jabatan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X Fraksi PKB DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyebut, kenaikan gaji guru harus diikuti dengan peningkatan kualitasnya. Para guru harus berusaha meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka dalam mengajar. Caranya, dengan terus belajar, banyak membaca, mengikuti berbagai pelatihan, dan terbuka dengan berbagai masukan.
“Para guru tidak boleh malas dan tidak boleh berpuas diri. Guru juga harus terus belajar, melakukan evaluasi diri, dan mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi,” sambung Lalu.
Tantangan ke depan semakin berat, sehingga para guru harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Terutama perkembangan dunia digital yang begitu pesat. Tentu, guru harus mengikuti perkembangan media digital dan bisa memanfaatkannya dalam pembelajaran.
Jika kualitas guru semakin meningkat, lanjut Lalu, maka kualitas pendidikan akan ikut meningkat. Sebab, guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan. Guru yang mempunyai kemampuan mengajar dengan baik, maka para siswa juga akan mudah memahami ilmu yang disampaikan.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa pemerintah telah menaikkan anggaran untuk kesejahteraan guru, termasuk bagi aparatur sipil negara (ASN), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), serta guru non-ASN atau honorer.
Prabowo merincikan bahwa kenaikan gaji meliputi tambahan satu kali gaji pokok untuk guru ASN dan tunjangan profesi sebesar Rp 2 juta bagi guru non-ASN yang telah mengikuti sertifikasi atau pendidikan profesi guru (PPG).
Baca Juga: DPD RI: Kasus Guru & Siswa Tak Perlu ke Pengadilan
"Guru ASN mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar 1 kali gaji pokok. Guru-guru non ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan menjadi Rp 2 juta," ujarnya saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11).
Selain kenaikan gaji, pemerintah juga berkomitmen untuk melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun 2025, program ini akan diikuti oleh 806.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 dan S1.
"Masih terkait dengan komitmen kami pemerintah Anda untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru pada tahun 2025, akan dilaksanakan PPG untuk 806.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 dan S1," kata Prabowo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.