SAMPANG, KOMPAS.TV - Polda Jawa Timur menerjunkan tim khusus untuk mengamankan gelaran Pilkada Sampang 2024. Aparat gabungan diterjunkan usai terjadi kasus pengeroyokan dan pembacokan seorang pendukung calon bupati pada pertengahan November lalu.
Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono menyebut Polda Jatim menerjunkan pasukan khusus untuk mengantisipasi ha-hal yang tidak diinginkan. Kabupaten Sampang sendiri tercatat sebagai salah satu daerah rawan dalam pilkada serentak 2024.
"Saat ini tim khusus Polda Jatim telah tiba di Sampang dan telah bergabung dengan personel lainnya," kata AKBP Hendro Sukmono, Senin (25/11/2024).
Baca Juga: Jadwal Buka dan Tutup TPS untuk Pencoblosan Pilkada 2024, Ini Dokumen yang Perlu Dibawa
Adapun pasukan khusus yang diterjunkan aparat penegak hukum ke Sampang terdirid ari dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob, dua SSK TNI AD, dan satu SSK marinir.
Hendro Sukmono menuturkan, terdapat 349 TPS kategori rawan dan 56 berkategori sangat rawan dari total 1.344 TPS di Sampang. Pasukan khusus akan menjaga TPS-TPS yang dinilai rawan.
"Personel khusus Polda Jatim ini saat pencoblosan kita kerahkan ke TPS rawan ini," kata Hendro dikutip Antara.
Peristiwa pengeroyokoan berujung pembunuhan di Sampang terjadi ketika calon bupati Sampang, Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama bernama Kiai Mualif di Ketapang, Sampang pada 17 November 2024.
Saudara Kiai Mualif, Kiai Hamduddin dilaporkan tidak terima dengan kunjungan tersebut sehingga menyuruh gerombolan bersenjata menyerang rombongan. Serangan kelompok bersenjata itu menewaskan saksi paslon Slamet Junaidi-Achmad Machfudz, yakni Jimmy Sugito Putra.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Ketapang. Namun, nyawanya tidak tertolong karena pendarahan akibat luka sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Bahas Kerawanan Pilkada Serentak 2024, dari Sampang sampai Politik Uang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.