MEDAN, KOMPAS.TV - KPU Provinsi Bengkulu tidak akan mengumumkan status tersangka calon gubernur petahana Bengkulu Rohidin Mersyah ke masyarakat maupun bersurat ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ketua KPU Bengkulu, Rusman Sudarsono menyebut, hal itu dikarenakan status hukum yang masih sebagai tersangka, bukan terpidana.
Ia menjelaskan, berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 17 Tahun 2024, disebutkan KPU Provinsi akan bersurat ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan KPS jika salah satu pasangan calon berhalangan tetap atau telah berstatus terpidana.
"Jadi norma dalam PKPU nomor 17 Pasal 16, bahwasanya apabila ada salah satu pasangan calon yang dinyatakan berhalangan tetap, atau terpidana, maka KPU Provinsi bersurat kepada PPK, PPS dan KPPS melalui KPU Kabupaten kota untuk diumumkan kepada masyarakat," kata Rusman dalam Kompas Petang, Kompas TV, Senin (25/11/2024).
Sehingga, lanjut ia, jika sudah berstatus terpidana atau berhalangan tetap, otomatis dinyatakan gugur sebagai calon di Pilkada 2024.
"Tetapi kalau baru sebatas tersangka ini belum ada pengaruh apa-apa kepada pencalonan mereka, artinya masih sah sebagai pasangan calon," jelasnya.
"Jadi kalau seandainya dia bukan berhalangan tetap dan belum ditetapkan terpidana, maka tidak ada penyampaian apa-apa kepada KPPS ataupun kepada masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Rohidin Mersyah Jadi Tersangka, Mendagri Tunjuk Wagub Bengkulu Rosjonsyah Jadi Plt Gubernur
Ia kembali menegaskan, KPU Provinsi baru bersurat atau pemberitahuan disampaikan jika salah satu calon berhalangan tetap ataupun dia ditetapkan sebagai terpidana.
"Berhalangan tetap itu apa saja? Yang pertama dia meninggal dunia, yang kedua sakit, sehingga dia tidak mampu lagi menjalankan tugas," ucapnya.
"Ketiga tidak diketahui keberadaannya sesuai dengan keterangan lembaga yang berwenang. Itu baru dikategorikan, nanti bahwasanya calon itu gugur sebagai pasangan calon," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Calon Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi perampasan dan gratifikasi di lingkungan Pemprov Bengkulu terkait pengadaan dana Pilkada 2024.
Rohidin ditetapkan sebagai tersangka bersama Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF) dan Evriansyah (EV) alias Anca (AC) selaku ajudan calon Gubernur Bengkulu.
Ia merupakan calon gubernur (Cagub) petahana Bengkulu di Pilkada serentak 2024.
Baca Juga: KPK Ungkap Amplop Bergambar Gubernur Bengkulu Rohidin yang Disita Berisi Rp50 Ribu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.