JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahapan kampanye Pilkada 2024 berakhir pada 23 November ini. Setelah masa kampanye usai, ada tahapan masa tenang selama tiga hari sebelum dilakukan pemungutan suara pada 27 November mendatang.
Jelang pemungutan suara, Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh aparatur negara mulai dari pejabat daerah hingga TNI dan Polri, untuk bersikap netral di Pilkada 2024.
Megawati mengaku mendengar banyak laporan soal institusi negara yang tidak netral dalam Pilkada Serentak 2024, dengan mengiming-imingi sembako gratis ataupun uang.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya merespons pernyataan Megawati soal bansos yang dikaitkan dengan agenda politik.
Bima Arya mengatakan, Kementerian Dalam Negeri telah menunda penyaluran bansos jelang Pilkada dan sepakat jika pemberian bansos tak diboncengi agenda lain.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga mengingatkan agar penyelenggara Pilkada khususnya Bawaslu menjaga netralitas di Pilkada 2024 ini.
Gibran meminta agar Bawaslu dapat bersikap tegas, adil, dan tidak tebang pilih dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Pilkada Serentak 2024 akan digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota.
Pilkada diikuti 1.553 pasangan calon kepala daerah. Masyarakat akan mendapatkan dua kartu suara untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur, serta calon wali kota atau bupati.
Surat suara gubernur dan wakil gubernur berwarna merah, surat suara bupati dan wakil bupati berwarna biru muda, sedangkan untuk pemilihan wali kota berwarna hijau.
Berbeda dengan daerah lain, di Jakarta pemilih hanya akan menerima satu surat suara untuk memilih calon gubernur.
Baca Juga: Jawab Ahok soal Anies Absen di Kampanye Akbar Pramono-Rano | SERIAL PILKADA
#pilkadaserentak #megawati #gibran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.