JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menilai pernyataan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri yang meminta warga tidak terbuai dengan bantuan sosial jelang Pilkada sejalan dengan Kemendagri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Kamis (21/11/2024).
“Kementerian Dalam Negeri kan sudah merintahkan penundaan bansos. Saya kira sejalan dengan itu,” ucap Bima.
Bima menuturkan, pembagian bantuan sosial jika dikaitkan dengan agenda politik tentu saja menjadi tidak baik. Karena penerima bansos bisa jadi bukanlah yang ditargetkan.
Baca Juga: Wamendagri Sebut Jelang Pilkada, Layanan Dukcapil Sabtu dan Minggu Ini Tidak Libur: Kita Layani
“Bansos kalau dikaitkan dengan agenda politik, tentu tidak baik. Karena tidak sesuai dengan targetnya, tidak substantif,” ujarnya.
“Jadi ada penundaan itu, tapi secara jangka panjang, saya kira pesan dari Ibu Megawati kita tangkap juga, bahwa bansos harus lebih efektif, tersalurkan betul-betul kepada yang membutuhkan, bukan hanya diboncengi oleh agenda-agenda lain,” sambung Bima.
Sebelumnya, Megawati menyampaikan kepada rakyat Indonesia untuk berani menolak iming-iming bantuan dari kekuasaan.
“Mari kita belajar dari rakyat Ghana di Benua Afrika. Mereka punya keberanian untuk menolak berbagai bujuk rayu kekuasaan,” ucapnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Dikabarkan Deklarasi Dukungan untuk Pilkada Jakarta, Pramono: Lihat Nanti Sore
“Bahkan ketika ada yang mencoba menyuap rakyat dengan sembako gratis, mereka berani menolak dan mengatakan: ‘Yang kami perlukan adalah pendidikan, dan sistem kesehatan yang lebih baik, serta pekerjaan’, ujar mereka dengan penuh percaya diri,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.