JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap tanggal 18 November selalu diperingati sebagai hari jadi Muhammadiyah. Peringatan kali ini adalah milad ke-112 tahun.
Angka ini memiliki makna khusus sebagai momentum untuk mengenang berdirinya organisasi Muhammadiyah, yang telah berkiprah sejak 18 November 1912.
Apresiasi dan harapan masyarakat kepada Muhammadiyah ini terekam dalam survei Litbang Kompas yang diselenggarakan pada 21-23 Oktober 2024. Hasil jajak pendapat menunjukkan, mayoritas responden (91 persen) memandang positif citra persyarikatan ini.
Besarnya apresiasi yang diberikan oleh warga ini tidak terlepas dari peran Muhammadiyah sepanjang 112 tahun. Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan di Indonesia, Muhammadiyah dipandang telah berperan dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Baca Juga: Menteri Abdul Mu'ti Ungkap Persoalan Sistem Zonasi yang Jadi Sorotan dan akan Dievaluasi
Survei masyarakat melihat Muhammadiyah
Melansir hasil survei di Kompas.id, kesimpulan ini didukung oleh 81,6 persen responden jajak pendapat. Bahkan, dari angka tersebut, lebih dari 36,1 persen menyatakan jasa Muhammadiyah dalam menjaga kerukunan umat beragama sangat besar.
Tidak hanya terkait dengan bidang keagamaan, kontribusi Muhammadiyah juga dirasakan di bidang lainnya. Salah satu yang dirasakan oleh masyarakat ialah kontribusi Muhammadiyah dalam dunia pendidikan.
Hasil jajak pendapat merekam, sebanyak 79,5 persen responden melihat Muhammadiyah berperan besar dalam membangun dunia pendidikan Indonesia. Bukan tanpa alasan, selama ini Muhammadiyah memang mengambil peran yang aktif untuk memajukan dunia pendidikan.
Peran aktif itu dibuktikan dengan peran Muhammadiyah dalam mengelola lebih dari 5.000 sekolah. Tidak hanya itu, lembaga ini pun kini mengelola sedikitnya 178 perguruan tinggi, terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, dan 36 institusi pendidikan tinggi berbentuk lainnya.
Selain peran di dunia pendidikan, Muhammadiyah juga dipandang sebagai organisasi yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat. Hasil jajak pendapat menunjukkan, sebanyak 67,2 persen responden memandang besarnya kontribusi Muhammadiyah pada bidang kesehatan.
Dari jumlah tersebut, 23,5 persen menyatakan jasa organisasi ini sangat besar dalam hal penyediaan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Sama halnya dengan sekolah dan universitas, Muhammadiyah juga mengelola lebih dari 100 rumah sakit yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia. Tidak hanya itu, persyarikatan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini juga menghadirkan ribuan klinik untuk mendorong aksesibilitas layanan kesehatan di lingkup yang lebih kecil.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.