JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, mengantongi 9 persen suara dalam survei Litbang Kompas terbaru.
Menanggapi hal itu, juru bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mabruri, mengatakan pihaknya tak mengambil pusing terkait hasil survei Syaikhu-Ilham di Pilkada Jabar 2024.
"PKS melihat potret survei ini biasa saja. Kami sudah pengalaman selalu rendah dalam survei," kata Mabruri kepada KompasTV, Kamis (14/11/2024).
Baca Juga: Hasil Survei Pilkada Jabar oleh Litbang Kompas Ungkap Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul
Menurut dia, angka survei itu justru mendorong kader PKS semakin semangat untuk terus bergerak ke masyarakat.
"Buat kader PKS justru memacu adrenalin untuk tambah semangat bergerak," ujarnya.
Ia mengaku PKS tak memiliki strategi khusus untuk meraup suara bagi Syaikhu-Ilham dalam pesta demokrasi nanti.
"Strategi khusus tidak ada. Tapi PKS yakin bahwa kemenangan adalah haknya para kader yang sekuat tenaga berusaha. Selain tentunya berdoa pada Yang Kuasa," katanya.
Hasil survei Litbang Kompas juga menunjukkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, mendapatkan 4,1 persen suara.
Kemudian pasangan calon nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, 4,6 persen suara.
Lalu, pasangan calon nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, memperoleh 65 persen suara.
Sementara responden yang menjawab tidak tahu/belum menentukan pilihan sebanyak 17,3 persen.
Survei Litbang Kompas terbaru dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 1–9 November 2024.
Sebanyak 630 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,90 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas Terhadap 4 Paslon Pilkada Jabar Berdasarkan Umur dan Tingkat Ekonomi
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.