JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kepada jajarannya di pemerintah pusat maupun daerah untuk melakukan penghematan dan efisiensi.
Hal itu diungkap Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan pernyataan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 dengan Tema Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis (7/11/2024).
“Presiden menyampaikan telah menerima banyak sekali laporan bahwa potensi negara kita yang luar biasa banyak hilang karena pemerintahan yang tidak efisien dan efektif. Banyak hal yang harusnya bisa diselamatkan, banyak hal-hal yang harusnya bisa dihemat,” kata Bima.
Baca Juga: PPATK: 97 Ribu Anggota TNI-Polri Ikut Bermain Judi Online
“Karena itu, presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran, pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan penghematan & efisiensi agar tidak ada biaya yang dihamburkan,” sambungnya. Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
Dalam kesempatan tersebut, kata Bima, Presiden Prabowo juga menekankan agar anggaran negara betul-betul dirasakan untuk kepentingan rakyat bukan dihambur-hamburkan. Misalnya, jangan sampai program memberantas stunting lebih besar anggaran seremoninya ketimbang makanannya.
“Presiden menekankan betul bahwa seluruh anggaran negara harus langsung dirasakan ditujukan untuk kepentingan rakyat,” ucap Bima.
“Beliau memerintahkan kepada seluruh aparat TNI polri dan semua untuk solid dan bersatu mengawal semua program agar sampai kepada rakyat,” sambungnya.
Baca Juga: Pakar Keamanan Digital Sebut Banyak Bandar Judi Online Susupi Situs Pemerintah, Ini Alasannya
Bima lebih lanjut menyampaikan, apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo didasarkan dari laporan yang diterimanya dari BPKP.
“Laporan yang beliau terima dari BPKP, ada hal-hal yang harusnya bisa dihemat, ada hal-hal yang harusnya ditindak. Jadi beliau menyatakan ingin merangkul semua untuk menyelamatkan uang negara,” kata dia.
“Beliau juga sampaikan bahwa akan dilakukan langkah-langkah persuasif, tapi kemudian bila pengusaha-pengusaha yang dirasakan memang tidak amanah, maka tentu akan ditegakkan hukum,” tambah Bima Arya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.