SURABAYA, KOMPAS.TV - Debat kedua Pilgub Jawa Timur berlangsung sengit pada Minggu (3/11/2024) malam di Grand City, Surabaya.
Tiga paslon, yaitu Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini, saling menyerang saat membahas isu terkait SMK dan pengangguran, dengan tema debat mengenai tata kelola pemerintahan yang efektif dan pelayanan publik yang inklusif.
Debat dimulai dengan pertanyaan kepada Khofifah tentang upaya pemerintah daerah untuk menyamakan kurikulum SMK dengan dunia industri untuk menekan angka pengangguran.
Khofifah menjelaskan tentang program Teaching Industry yang melibatkan industri strategis dan negara lain, yang menurutnya telah berhasil menurunkan angka pengangguran.
Namun, klaim tersebut langsung ditepis oleh Luluk, yang menganggap adanya ketimpangan dalam pendidikan kejuruan di Jawa Timur.
Luluk menekankan bahwa angka pengangguran, khususnya di kalangan lulusan SMK, justru meningkat.
Tri Rismaharini juga sepakat dengan Luluk dan menyebutkan bahwa pengangguran dari lulusan SMK masih tinggi, disebabkan oleh kurikulum yang tidak didukung fasilitas uji laboratorium yang memadai.
Risma berjanji untuk tidak membedakan SMK negeri, swasta, dan pondok pesantren dalam penggunaan laboratorium untuk siswa SMK.
Debat ini menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat di antara para calon, mencerminkan pentingnya isu pendidikan dan lapangan kerja bagi masyarakat Jawa Timur.
Baca Juga: Litbang Kompas soal Elektabilitas Pilkada Jateng 2024: 'Undecided Voters' 43,1 Persen
#pilkada #jatim #politik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.